seputar – Jakarta | Beredar cek Bilyet Giro atas nama Heryanti Tio, anak pengusaha Akidi Tio yang memberikan sumbangan sebesar Rp2 triliun untuk penanganan COVID-19 di wilayah Sumatera Selatan. Tertera, cek tersebut dapat dicairkan di Bank Mandiri Cabang Palembang pada 2 Agustus 2021.
Bilyet Giro yang beredar Nomor XL 105226, dimana dalam keterangan diminta kepada saudara supaya pada tanggal 2 Agustus 2021 memindahkan beban dana atas beban rekening kami sejumlah Rp2 triliun untuk untung rekening 113.0066661970 atas nama Heni Kresnawati pada Bank Mandiri. Bilyet Giro bermaterai 3.000, tanggal 18.05.20.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polisi Daerah Sumatera Selatan, Komisaris Besar Polisi Hisar Siallagan, di Palembang, Selasa, mengatakan, penyidik telah memeriksa semua keterangan yang diberikan empat orang itu, yang menjamin uang itu ada dan akan dicairkan, Selasa, melalui bilyet giro Bank Mandiri.
“Tadinya seperti itu (pencairan dana) tapi kita dengarkan saja nanti,” kata dia.
Menurut dia, sebelum dana itu pasti ada –dibuktikan melalui pencairan– maka keempat orang, yaitu anak perempuan bernama Heriyanti, anak menantunya, Rudi Sutadi, cucu Tio dan dokter pribadi keluarga, dr Hardi Darmawan, akan di jaga ketat polisi.
Sebelumnya, polisi menjemput putri bungsu Akidi Tio, Heryanty untuk dibawa ke Markas Polda Sumsel, Senin siang. Heryanti diperiksa terkait sumbangan senilai Rp2 triliun yang sempat diserahkan secara simbolis kepada Kapolda Sumatera Selatan Irjen Eko Indra Heri.
Uang sebesar Rp2 triliun disumbangkan keluarga Akidi Tio untuk penanganan wabah COVID-19 di wilayah Sumatera Selatan pada Senin, 26 Juli 2021. Beredar kabar bahwa uang itu ternyata tidak ada.
Selain Heryanti, polisi juga memeriksa tiga orang lainnya, di antaranya anak menantu Rudi Sutadi, cucu almarhum Akidi, dan dokter pribadi keluarga dr Hardi Darmawan.
Setelah sembilan jam diperiksa sekitar 22.00 WIB tiga orang tersebut meninggalkan Mapolda Sumatera Selatan menggunakan mobil Mitsubishi Expander warna putih diantar oleh polisi pulang ke rumahnya di wilayah Jalan Tugu Mulyo, Kecamatan Ilir Timur 1, Kota Palembang.
Tak Akan Intervensi
Sementara itu, Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Polisi Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan, Bareskrim tidak mengambil alih perkara sumbangan Rp2 triliun yang diberikan oleh keluarga Akidi Tio untuk penanganan COVID-19 di wilayah Sumatera Selatan. Kini, Polda Sumatera Selatan tengah memeriksa Heryanti Tio terkait uang donasi tersebut.
“Diserahkan ke Polda Sumsel penanganannya,” kata Argo saat dihubungi wartawan pada Selasa, 3 Agustus 2021.
Oleh karena itu, kata Argo, Mabes Polri atau Bareskrim Polri tidak akan melakukan intervensi untuk penanganan yang dilakukan Polda Sumatera Selatan terkait kasus itu. “Untuk sementara di Polda Sumsel,” ujarnya.
Diketahui, Indonesia Police Watch (IPW) meminta Bareskrim Polri mengambil alih kasus sumbangan hibah dana Rp2 triliun dari keluarga Akidi Tio yang bikin geger. Untuk itu, IPW mendesak Kapolda Sumatera Selatan Irjen Eko Indra Heri diperiksa juga.
“Bareskrim harus mengambil alih kasus sumbangan hibah dana Rp2 triliun keluarga Akidi Tio dan memeriksa Kapolda Irjen Eko Indra Heri,” kata Plt Ketua IPW Sugeng Teguh Santoso.
Menurut dia, Irjen Eko yang langsung menerima sumbangan secara simbolis dari anak bungsu Akidi Tio, Heriyanti untuk penanganan COVID-19 di wilayah Sumatera Selatan itu. Sumbangan itu belum dapat dicairkan sehingga membuat gaduh di tengah masyarakat lagi menghadapi pandemi COVID-19.
“Hal itu yang membuat kegaduhan di Tanah Air dan mempermalukan institusi Polri. Dalam menangani kasus sumbangan itu, IPW mendesak Kapolri Jenderal Sigit Listyo menonaktifkan Kapolda Sumsel,” ujarnya.
Selain itu, Sugeng berpendapat Irjen Eko tidak tepat menerima sumbangan tersebut karena bukan tupoksinya. Menurutnya, sumbangan untuk dana COVID-19 seharusnya diberikan kepada Satgas Penanganan COVID-19.
“Proses pemeriksaan anak Akidi Tio, Heryati oleh Polda Sumsel harus dilihat sebagai usaha Kapolda Sumsel membersihkan diri dari sikap tidak profesional menerima sumbangan tersebut,” ujarnya.(viva)