seputar-Medan | Infeksi Demam Berdarah Dengue (DBD) di Sumatera Utara masih menjadi masalah kesehatan masyarakat. Berdasarkan kabupaten/kota yang melaporkan kasus infeksi DBD, jumlahnya semakin lama semakin meningkat.
“Dari 33 kabupaten/kota di Provinsi Sumut seluruhnya telah endemis DBD,” kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumut dr Alwi Mujahit Hasibuan MKes melalui keterangan tertulisnya kepada wartawan, Selasa (29/8/2023).
Disebutkannya, dari Januari hingga Agustus 2023, sudah mencapai 2.494 orang di Sumut yang terjangkit DBD, 12 orang diantaranya meninggal dunia atau dengan kata lain angka kesakitan sebesar 16 per 100.000 penduduk.
Menurut Alwi, selain tindakan preventif dengan PSN 3M Plus, vaksinasi dapat menjadi tindakan pencegahan yang efektif. Maka dari itu diperlukan vaksin yang diindikasikan untuk pencegahan penyakit dengue yang disebabkan oleh semua serotipe virus dengue (DENV-1, DENV-2, DENV-3, dan DENV-4).
Karena itu pentingnya kerja sama lintas program/lintas sektor dengan peran serta seluruh elemen, mulai dari program antar program di Dinas Kesehatan, Puskesmas, rumah sakit serta pihak-pihak lain yang berkepentingan dalam upaya mengendalikan penyakit infeksi DBD.
Sebelumnya, Alwi Mujahit Hasibuan menghadiri dan membuka secara resmi kegiatan workhosp infeksi DBD di Hall Diponegoro Le Polonia Hotel Medan, Jumat (25/8/2023).
Alwi menjelaskan, pertemuan itu diselenggarakan dalam rangka tata laksana kasus infeksi DBD bagi dokter/nakes dan peran lintas program/lintas sektor dalam mewujudkan Provinsi Sumut merdeka dari DBD.
Pertemuan itu dihadiri Ketua Tim Kerja Arbovirosis Kementerian Kesehatan dr Asik Surya MPPM, Ketua ITAGI secara Daring Prof Dr Sri Rezeki Hadinegoro SpA, Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Provinsi Sumut Hamid Rijal SKM MKes. Kemudian, Departemen Penyakit Dalam FK USU dr Tambar Kembaren SpPD KPTI dan dr Francisus Ginting SpPD, Departemen Ilmu Kesehatan Anak FK USU dr Hendri Wijaya DTM&H MKed (Ped) SpA (K). (YN)