seputar – Medan | Banjir rob kembali melanda daerah Belawan, Medan, Sumatera Utara (Sumut). Imbasnya satu Kecamatan Belawan terendam selama empat hari terakhir.
“Sudah 4 hari banjirnya,” kata Juni Saragih, Senin (16/05/2022).
Dia mengatakan, selama 4 hari ini air akan naik pada pagi hari dan surut sorenya, air kembali naik pada malam hari dan akan surut saat menjelang subuh.
Awal bulan Mei, kata dia, banjir juga melanda pemukiman penduduk, sehingga masyarakat Belawan merayakan lebaran pertama dengan kondisi rumah terendam banjir.
Ketinggian banjir yang merendam pemukiman warga beragam, yang paling tinggi sepinggang orang dewasa di Kelurahan Belawan Bahari.
“Dalamnya beda-beda, kalau di sini (Kelurahan Belawan I) selutut, paling tinggi di Bahari,” tutur dia.
Menurutnya saat kepemimpinan Wali Kota Rahudman pernah di bangun tanggul untuk menahan banjir rob. Sehingga selama dua tahun pemukiman penduduk tidak terendam banjir rob, tapi kemudian banjir kembali melanda.
Banjir diduga disebabkan aktivitas penimbunan paluh yang terjadi di daerah itu. Paluh yang ditimbun itu memiliki areal yang luas.
“Dulu kan air (rob) itu kalau naik akan ke paluh, tapi tengoklah paluh itu pun ditimbun,” ujarnya.
Juni berharap Pemkot Medan untuk segera membangun tanggul untuk menahan air rob dan juga menertibkan segala aktivitas yang memperparah banjir rob di daerah tersebut.
“Maunya Pak Bobby segera bangun tanggul itu, capek nguras-nguras air terus,” tutupnya.(detik)