seputar-Sumut | Untuk meningkatkan kemampuan pelayanan dalam bidang jantung dan pembuluh darah khususnya di RSUP H Adam Malik, Medan, RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita (RSJPDHK) Jakarta melaksanakan pembinaan dan akselerasi intervensi kardiovaskular/non bedah di rumah sakit tersebut.
“Ini salah satu program dari Kementerian Kesehatan dan penguatan jejaring kardiovaskular di 54 RS seluruh Indonesia. Targetnya peningkatan kemampuan di bidang jantung baik intervensi nonbedah maupun bedah. Kebetulan saya membawahi intervensi nonbedah, berikutnya ada intervensi bedah kemari juga,” kata perwakilan dari RSJPDHK, Dr. dr. Doni Firman, SpJP (K) setelah melakukan pembinaan dan akselerasi intervensi kardiovaskular/non bedah di rumah sakit tersebut, Jumat (26/11/2021).
Dijelaskannya, program ini menargetkan RSUP HAM lebih bagus lagi dalam hal jumlah maupun kualitas pelayanan penyakit jantung.
“Target kita memang meminimalisir pasien-pasien jantung dirujuk ke RS Jantung Harapan Kita. Karena antre nya di kita (pasien untuk dapatkan layanan operasi bedah jantung-red) sudah terlalu lama. Untuk pasien dewasa antrean sudah 4-6 bulan,” imbuhnya.
Kemudian, ungkapnya, lebih sedih lagi kalau pasien jantung anak, daftar tunggu untuk mendapatkan layanan operasi sampai 2 tahun. Hal ini dikarenakan fasilitas untuk bedah jantung anak tidak banyak sehingga RS yang bisa melayani sedikit sekali.
Bahkan, RS yang melayani bedah jantung anak juga tidak bisa banyak melayani masyarakat.
“Ini dari seluruh Indonesia, memang ada beberapa RS, tapi paling banyak pasiennya di RS Jantung Harapan Kita. Pasien pun sebagian besar sudah meninggal Karena terlalu lama (dapat penanganan-red), jadi kita harap RS Adam Malik sebagai RS terbesar di Sumatera Utara menjadi leader, sehingga tidak semua pasien jantung dirujuk ke RS Jantung Harapan Kita,” harapnya.
Dalam melakukan pembinaan ini, dia juga menjeladkan tentang teknologi IVUS (intravascular ultrasound) untuk melihat pembuluh darah sehingga jika pasang ring maka terpasang dengan baik.
“Tindakan ini tidak dibius, karena pasiennya sadar. Hanya masuk melalui pembuluh darah, jadi luka kecil tusuk jarum saja,” tutupnya. (YN)