seputar-Medan | Wali Kota Medan Bobby Nasution bersama istrinya, Kahiyang Ayu menghadiri pembukaan Pekan Kuliner Kondang (PKK) dan pembukaan kembali Kesawan City Walk, Jumat malam (19/11/2021).
Event yang menyuguhkan aneka kuliner UKM khas Kota Medan ini diselenggarakan di dua lokasi yang berdekatan di kawasan Kesawan.
PKK yang merupakan event hasil kerja sama antara TP PKK Medan, Dekranasda, dan Shopee berlangsung selama tiga hari sampai Minggu (21/11/2021) menempati lokasi di sekitar Gedung Warenhuis,
Sementara KCW yang sempat ditutup sementara sejak menyambut Hari Raya Idul Fitri bulan Mei lalu, dibuka kembali oleh Pemko Medan dengan tetap menempati lokasi di sepanjang Jalan Ahmad Yani dan sekitarnya.
Pembukaan PPK dan KCW turut dimeriahkan dengan penampilan atraksi budaya bertema The Sparkling Colors of Medan.
Ribuan pengunjungi tampak memadati lokasi PPK dan KCW dengan tetap mematuhi protokol kesehatan (prokes) pencegahan penyebaran Covid-19.
Penyelenggara memang memberlakukan aturan ketat bagi setiap orang, termasuk kepada pedagang dan panitia yang masuk ke lokasi PPK dan KCW.
Dari sejak pintu masuk ke lokasi acara, setiap pengunjung diwajibkan untuk scan barcode PeduliLindungi. Hanya pengunjung yang sudah vaksin Covid-19 yang diperbolehkan masuk. Penyelenggara juga membatasi jumlah pengunjung hanya sekitar 2 ribu orang.
“Jadi, kalau sesuai aplikasi PeduliLindungi itu maksimal kapasitasnya boleh lebih 3.500 orang. Namun, kami batasi maksimal hanya 2.000 orang. Harus tetap jaga protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran COVID-19,” kata Bobby kepada wartawan, Jumat (19/11/2021).
Di arena PKK, ada 40 stan UMKM yang menyuguhkan aneka kuliner mulai dari ayam geprek, kebab, toast, dan lainnya.
Masing-masing stan memberikan potongan harga (diskon) hingga 60 persen ke setiap pengunjung yang membeli produk mereka dengan pembayaran nontunai menggunakan aplikasi ShopeePay.
Setelah membayar kuliner yang diinginkan, pengunjung bisa menikmatinya di tempat yang telah disediakan petugas di sepanjang ruas jalan sekitar Gedung Warenhuis.
Kesemarakan suasana di sekitar arena PKK semakin terasa lantaran Gedung Warenhuis yang merupakan bangunan bersejarah (heritage) disulap menjadi gedung yang sangat indah dan gemerlap disinari cahaya warna-warni lewat video mapping.
“Selain memperkenalkan UMKM binaan TP PKK Medan ke masyarakat secara lebih luas, kami harap acara Pekan Kuliner Kondang UMKM Medan dapat mendorong arus transaksi masyarakat terhadap bisnis dan menjadi penyulut semangat juang pelaku UMKM di sektor kuliner yang terdampak oleh pandemi,” kata Bobby saat membuka PKK.
KCW Masih Uji Coba
Sementara itu suasana di KCW juga tak kalah semarak dan ramai dengan pengunjung. Di pusat kuliner yang telah menjadi ikon baru Kota Medan tersebut berjejer ratusan stan UMKM.
Menurut pihak Pemko Medan, pembukaan kembali KCW ini masih uji coba selama tiga hari ke depan bersamaan dengan pelaksanaan PKK di sekitaran gedung Warenhuis.
Ada sejumlah opsi, apakah KCW akan dibuka setiap hari atau hanya saat weekend sesuai usulan Bobby.
Dengan status PPKM level II di Medan, KCW bisa saja buka setiap hari. Namun, Bobby tak ingin KCW jadi klaster Covid-19. Karenanya saat KCW kembali dibuka, penerapan prokes ketat menjadi keharusan.
“Seluruh pengunjung KCW dan PKK harus sudah divaksin. Prokes harus ketat. Semoga masyarakat bisa menikmati sajian kita ini tetap sehat tetap disiplin, jangan lengah,” pesan Bobby.
Sementara itu Ketua Harian Badan Pengelola Kota Tua Kesawan yang juga Kadis Perkim Kota Medan Endar Sutan Lubis mengatakan, Pemko Medan menerapkan prokes yang ketat terhadap setiap pengunjung KCW.
Selain memberlakukan wajib scan barcode aplikasi PeduliLindungi untuk mengecek status pengunjung apakah sudah vaksin atau belum, kepatuhan terhadap Prokes standar seperti cuci tangan, tak berkerumun, dan memakai masker menjadi harga mati.
Pemko Medan juga membentuk tim yang akan terus berpatroli mengawasi kedisiplinan para pengunjung terhadap Prokes selama di KCW.
“Bahkan kalau ada yang lepas masker langsung kita tindak. Diswab langsung. Begitu juga kalau suhu tubuh tinggi langsung kita swab. Maksudnya itu supaya benar-benar kita patuh Prokes. Nakes juga kita siagakan di KCW,” jelas Endar.
Terkait dengan opsi apakah KCW akan dibuka setiap hari atau hanya saat weekend, Endar mengatakan masih akan dimusyawarahkan dengan Wali Kota.
“Tapi kalau menurut saya kasihan pedagang jualan cuma weekend. Melihat kondisi sebaran Covid-19 yang sudah rendah dan Prokes ketat yang kita jalankan, kami optimis KCW tak jadi klaster Covid. Tapi semua nanti tergantung keputusan Pak Wali. Jadi sementara ini kita buat (pelaksanaan KCW) sama kayak PKK itu tiga hari ke depan,” lanjut Endar.
Endar menjelaskan, area KCW yang terbuka dan cukup luas, sebenarnya bisa menampung 3.500 pengunjung. Namun untuk mencegah kerumunan, Wali Kota minta maksimal hanya 2.000 pengunjung yang boleh masuk.
“Ada alat yang mencatat (jumlah pengunjung) itu dari aplikasi. Kalau sudah 2.000 jangan lagi boleh masuk, tunggu yang di dalam keluar baru bisa. Itu semua kepedulian Pak Wali agar Prokes berjalan, jadi KCW aman tidak jadi klaster Covid,” pungkas Endar. (gus/red)