seputar-Medan | Polrestabes Medan bekerja sama dengan Perwalian Umat Budha Indonesia (Walubi) Sumut dan Perkumpulan Sinar Buddha Indonesia (BLIA Sumut) menyalurkan bantuan sosial kepada para perwakilan pengemudi becak motor, becak dayung dan sopir angkutan umum dalam masa pemberlakuan PPKM Level 4 di Kota Medan, Selasa (27/07/2021).
Adapun bantuan berupa sembako beras 5 Kg, minyak goreng 2 liter dan masker 50 Pcs dengan total sebanyak 1200 paket itu secara simbolis diserahkan kepada masing-masing perwakilan oleh Kapolrestabes Medan Kombes Riko Sunarko, Ketua Walubi Sumut Brilian Moktar, Kasat Lantas Polrestabes Medan AKBP Sony Siregar, Guru Pembimbing BLIA Ven. Cong Ru, President BLIA Anthony Ho dan Pembina BLIA Siswanto Thio di Pos Lantas Lapangan Merdeka. Para perwakilan ini nantinya akan mendistribusikan bantuan sosial tersebut kepada anggota-anggotanya.
Dalam kesempatan itu, Kapolrestabes Medan Kombes Riko Sunarko mengimbau para perwakilan pengemudi becak motor, becak dayung dan sopir angkutan umum dalam masa pemberlakuan PPKM Level 4 di Kota Medan untuk selalu mematuhi protokol kesehatan dan selalu menggunakan masker pada saat melakukan pekerjaan.
“Polrestabes Medan mengucapkan terimakasih kepada Pengurus BLIA dan Walubi Sumut atas kepeduliannya kepada masyarakat yang terdampak PPKM. Memang ini yang dibutuhkan oleh masyarakat saat ini terkhusus yang terdampak PPKM,”ucap Kapolrestabes Medan.
Sementara itu Ketua Walubi Sumut Brilian Moktar menjelaskan, kegiatan baksos sebenarnya sudah dilakukan beberapa kali selama terjadinya pandemi Covid-19. Sebelum ditemukannya obat mujarab yang betul-betul bisa menyembuhkan Covid-19, masyarakat diimbau harus menjalan protokol kesehatan secara patuh dan benar.
“Karena banyak orang tidak menjalankan protokol kesehatan maka diterapkan PPKM. Sebagai masyarakat Indonesia maka kita berkewajiban menjalankan protokol kesehatan untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Seperti kita ketahui bersama banyak masyarakat terkena Covid-19 dan melakukan isolasi mandiri, makanya kita melakukan kepedulian sosial kepada sesama. Masyarakat kecil yang paling terdampak PPKM ini seperti pengemudi angkot, abang becak dan lapisan masyarakat lainnya,”jelas Brilian didampingi Kuasa Hukum Walubi Sumut, Sukiran SH, MKn.
Menurutnya, kegiatan baksos seperti ini akan terus berlanjut dan dijalankan, apakah dari Walubi, BLIA maupun dari pihak lainnya yang terketuk hatinya untuk ikut meringankan beban masyarakat yang terdampak PPKM. “Kita terbuka bagi semua pihak, intinya kami tidak mau ada masyarakat yang menderita kelaparan karena tidak makan. Kasihan kita lihat mereka jika sampai terjadi hal ini. Terpenting kita punya hati dan semangat gotong royong membantu sesama terkhususnya di Kota Medan,” imbuh Brilian.
Pembina BLIA Siswanto Thio menyatakan, bansos kali ini dipimpin oleh guru pembimbing BLIA Ven.Cong Ru, President BLIA Anthony Ho yang dikoordinasikan beserta segenap pengurus, pelaksana BLIA dan team Diamond BLIA bakal menyalurkan sebanyak 8.000 paket sembako ke berbagai lokasi dan lapisan masyarakat seperti panti asuhan, penyapu jalan, tukang parkir, pengangkut sampah, warga di bantaran sungai, warga pinggiran rel hingga warga pra sejahtera.
“Ini sebagai bentuk pertanggung jawaban kepada para donatur BLIA yang telah menyumbang sembako agar tepat sasaran. Makanya kami BLIA menjalin kerja sama dengan pihak tertentu dalam penyaluran sembako agar tepat sasaran dan secara langsung diterima oleh warga yang membutuhkannya,”ungkap Siswanto.
Lebih jauh Siswanto mengungkapkan, direncanakan kedepannya setiap seminggu sekali BLIA akan menjalin kerja sama dengan instansi pemerintah untuk melanjutkan penyaluran paket sembako ini selama sebulan di beberapa lokasi untuk disalurkan kepada tukang parkir terdaftar, warga pemukiman kumuh, warga prasejahtera yang terdampak pandemi covid-19 dan yang betul- betul membutuhkan bansos ini.
“BLIA akan membagikan seluruh paket yang terkumpul dari bantuan dermawan hingga habis tersalurkan,” ujarnya.
Masih kata Siswanto, bantuan bansos BLIA kali ini tidak sepenuhnya berasal dari kalangan yang mampu saja, namun ada juga donatur dari keluarga yang berpendapatan pas-pasan yang menyumbang hanya 1 paket dan beberapa paket.
“Hal inilah yang sangat kami hargai meskipun dalam kondisi yang berat mereka tetap dengan semangat gotong royong dan penuh rasa solidaritas memberi bantuan dengan rasa persaudaraan yang tinggi tanpa membedakan suku ras dan agama, semuanya ikut andil dan peduli. Bansos BLIA ini minimal dapat berkontribusi pada warga yang membutuhkan serta mendukung dan berpartisipasi dalam program pemerintah, agar pandemi covid-19 ini segera mereda,” pungkasnya.
Terakhir atas nama panitia bansos BLIA Sumut Siswanto juga mengucapkan banyak terima kasih kepada dermawan yang baik hati dan semoga semuanya memperoleh berkah kebajikan yang berlimpah. (Siong)