seputar-Medan | Pemprov Sumut akan kembali mengaktifkan RS Martha Friska II, Asrama Haji Medan, eks RS Lions Club, dan Wisma Atlet Jalan Pancing sebagai rumah sakit darurat/isolasi terpusat penanganan Covid-19.
Hal ini terungkap dalam Rapat Virtual Evaluasi perkembangan dan Tindak Lanjut PPKM Level IV di 21 provinsi di luar Jawa dan Bali, Sabtu (31/7/2021) yang dipimpin Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto.
“Keseluruhannya dapat menampung 1.000 tempat tidur,” kata Gubsu Edy Rahmayadi saat mengikuti rapat virtual itu di Taman Buah Cakra, Jalan Pantai Bunga, Desa Pamah, Kecamatan Delitua, Kabupaten Deli Serdang.
Menurut Edy, perlunya pengaktifan kembali rumah sakit darurat/isolasi terpusat ini karena mempertimbangkan terus meningkatnya jumlah kasus positif Covid-19 di Sumut.
Saat menyampaikan laporan evaluasi perkembangan PPKM Mikro Level IV di Sumut, Edy mengakui di Sumut masih mengalami lonjakan kasus terpapar Covid-19 yakni sebanyak 1.425 kasus pada Jumat (30/7) dan yang terbanyak adalah dari Kota Medan.
“Kami akan berusaha sekuat tenaga untuk menurunkan pandemi ini dengan menyatukan visi bersama Forkopimda. Yang terus meningkat ini di Kota Medan, karena kota Medan sebelumnya terjadi peningkatan mobilitas masyarakat,” ucap Edy.
Ikut mendampingi Gubsu dalam rapat virtual itu di antaranya Plt Kepala Dinas Kesehatan Sumut Aris Yudhariansyah, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Sumut Irman Oemar, Liaison Officer (LO) BNPB untuk Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Sumut Mayjen (Purn) Dahlan Harahap, serta lainnya.
Dalam rapat ini juga diketahui bahwa kesadaran masyarakat Sumut akan pentingnya vaksinasi Covid-19 terus mengalami peningkatan sehingga diharapkan akan mempercepat tercapainya Herd Immunity (Kekebalan Kelompok).
Berdasarkan update data per 31 Juli 2021 terdapat capaian vaksinasi di atas nasional di beberapa provinsi.
“Capaian vaksin dosis 1 dan 2 terus mengalami peningkatan. Seminggu ini di Sumut mengalami peningkatan yang sudah mencapai 16 persen dosis ke-1, dan 9 persen dosis ke-2. Ini harus terus ditingkatkan,” ucap Airlangga Hartarto dalam rapat itu.
Mengenai masih tingginya masyarakat yang terpapar Covid-19, Airlangga berpesan perlunya gubernur dan Forkopimda membantu kabupaten/kota dengan mengerahkan semua sumber daya provinsi berkoordinasi dengan bupati dan wali kota.
Kemudian harus memonitor penerapan protokol kesehatan (Prokes) di masyarakat terutama di tingkat desa/RT/RW yakni penerapan 3M dan 3T.
“Memonitor prokes dari hulu ini saya rasa sangat penting, untuk memberi kesadaran kepada masyarakat akan bahaya dari virus ini dan juga memutus mata rantai penyebaran,” katanya.
Sementara itu Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mengingatkan upaya pengendalian penanganan lonjakan kasus dikerjakan dengan fokus, serius, dan kompak serta perlunya inovasi dan kreativitas penanganan.
“Untuk di hulu kita lakukan pengetatan prokes, menekan mobilitas, serta kerumunan. Sedangkan di hilir memperkuat kapasitas kesehatan dan memiliki sekenario apabila menghadapi situasi kontinjensi,” katanya. (gus)