seputar-Medan | Pemko Medan diminta merespon banyaknya keluhan warganya yang mengalami krisis air bersih. Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Tirtanadi sebagai satu-satunya perusahaan penyedia air bersih di Kota Medan dinilai belum sanggup memenuhi kebutuhan warga.
“Setiap saya ketemu konstituen saat sosper dan reses, selalu mengeluhkan air bersih. Banyak warga belum mendapat suplai air bersih. Begitu juga masalah pendistribusian air yang macet dan tersendat,” kata Anggota DPRD Medan Paul Mei Anton Simanjuntak, Senin (7/8/2023).
Politikus PDIP itu meminta Pemko Medan harus mengatasi keluhan warga tersebut. Pemko didorong terus menggalakkan pengadaan proyek sumur bor di lingkungan warga yang mengalami krisis air bersih.
Pemko Medan dapat bekerja sama dengan pihak Perumda Tirtanadi untuk sistem pendistribusiannya (air bersih) kepada warga.
“Masalah air merupakan kebutuhan yang mendasar. Pemerintah harusnya merespon dengan prioritas,” harap Paul.
Sebelumnya, keluhan masalah krisis air bersih ini salah satunya diutarakan Rita br Silaen, warga Jalan Pancing III, Gang Anggrek, Kelurahan Indra Kasih, Kecamatan Medan Tembung.
Menurutnya, ketika warga bermohon untuk pemasangan pipa Perumda Tirtanadi 5 tahun lalu, pihak manajemen menyuruh warga harus membayar biaya pasang sekitar Rp30 juta sepanjang 100 meter.
Karena warga tidak mampu membayar biaya sebesar itu, warga pun terpaksa mengurungkan niatnya dan lebih memilih menggunakan air sumur yang kualitasnya hitam dan bau.
Rita pun bermohon kepada wakil rakyat (DPRD Medan) dapat memfasilitasi keluhan mereka tersebut dan mencarikan solusi. (red)