seputar-MedanI Tingkat penyebaran virus Covid-19 hingga kini masih tinggi di Indonesia khususnya di Provinsi Sumatera Utara yang kembali masuk ke zona merah. Karenanya perlu diwaspadai dan ditingkatkan kepatuhan terhadap protokol kesehatan yang ditetapkan oleh pemerintah.
Atas dasar kondisi tersebut, Bank Indonesia (BI) berinisiatif memberikan bantuan paket peralatan penunjang protokol kesehatan Program Peduli Covid-19 kepada tujuh Pesantren Mitra Program Kemandirian Ekonomi guna pencegahan penyebaran Covid-19 sekaligus upaya untuk menurunkan angka terkonfirmasi Covid-19.
BI Kantor Perwakilan Provinsi Sumatera Utara (BI KPw Sumut) dalam rilis tertulisnya, Senin (10/05/2021) menyebutkan acara ini merupakan salah satu bentuk manifestasi dari BI untuk hadir di setiap makna Indonesia dalam rangka peduli Covid-19 seiring bulan Ramadhan yang penuh berkah untuk kegiatan berbagi dengan sesama.
Kepala KPw BI Sumut, Soekowardojo
menjelaskan pihaknya hadir memberikan bantuan sebanyak 600 paket peralatan penunjang protokol kesehatan berupa (masker 3 ply, vitamin, hand sanitizer, disinfektan spray) senilai Rp102.480.000.
Adapun bantuan itu didistribusikan kepada Pesantren Al Uswah, Pesantren Al Hidayah, Pesantren Al Hasymiyah, Pesantren Hidayatullah, Pesantren Al Kautsar Al Akbar, Pesantren Dairi dan Pesantren Hidayatullah.
BI juga mengajak dan mengingatkan semua pihak atas himbauan pemerintah untuk mematuhi protokol kesehatan 5 M antara lain Memakai masker, Menjaga jarak, Menghindari kerumunan, mencuci tangan dengan sabun/hand sanitizer dan Membatasi mobilitas dan interaksi.
“Kiranya dengan kondisi pandemi saat ini kita harus saling bahu membahu, meringankan beban sesama dan menjaga agar perekonomian masyarakat tidak terpuruk khususnya kemandirian ekonomi pesantren tetap terjaga di masa pandemi Covid-19 ini,” kata Soekowardojo.
Soekowardojo berharap semoga bantuan yang diserahkan tersebut dapat bermanfaat bagi pihak pesantren dan dipergunakan dengan sebaik baiknya.
“Kiranya kita semua berharap agar pandemi ini segera berakhir, perekonomian kembali pulih dan kita semua dapat beraktivitas normal kembali,” ucap Soekowardojo.
(Siong)