seputar-Medan | Masa pengabdian Akhyar Nasution selama 5 tahun di Pemko Medan, berakhir. Mulai besok, Akhyar secara resmi meletakkan jabatannya sebagai Wali Kota Medan. Pada Selasa (16/2/2021), Akhyar pun meninggalkan Balai Kota dengan mengendarai sepeda motor dengan dilepas oleh keluarga besar Pemko Medan.
Sebelumnya keluarga besar Pemko Medan menggelar acara pelepasan Akhyar Nasution yang mengakhiri sisa masa jabatan Wali Kota Medan periode 2016-2021. Prosesi pelepasan yang berlangsung, di halaman tengah Balai Kota itu dihadiri Sekda Wiriya Alrahman, para Asisten, pimpinan OPD dan camat se-Kota Medan.
Dalam acara itu Akhyar menyampaikan ungkapan terima kasihnya atas kerja sama dan dukungan selama ia menjabat sebagai Wakil Wali Kota, Plt Wali Kota, dan Wali Kota Medan.
“Mari kita pertahankan apa yang telah kita kerjakan bersama. Berikan masukan dan saran kepada Wali Kota yang baru sehingga Medan semakin baik ke depan,” pesannya.
Akhyar mengungkapkan, baginya menjadi Wali Kota Medan merupakan pencapaian yang luar biasa. Waktu kecil dia sama sekali tidak pernah berpikir akan menjadi Wali Kota. Namun, salah satu pengalaman masa kecil yang tidak terlupakan adalah saat bersalaman dengan AS Rangkuti, yang waktu itu menjadi Wali Kota Medan.
Secara khusus, Akhyar juga mengucapkan terima kasih kepada Dzulmi Eldin.
“Karena beliaulah saya menjadi Wakil Wali Kota, Plt Wali Kota Medan, dan akhirnya menjadi Wali Kota Medan,” ucapnya.
Akhyar juga memohon maaf kepada keluarga besar Pemko Medan jika ada salah maupun kurang dalam kepemimpinannya. Selama lima tahun bekerja sama, tentu kata dia ada yang salah, karena itu sangat wajar jika dia memohon maaf.
“Kepada masyarakat Medan, saya juga memohon maaf jika ada belum bisa menerima hasil pekerjaan kami,” ungkapnya.
Sementara itu, Wiriya Alrahman mewakili seluruh keluarga besar Pemko Medan, mengungkapkan terima kasih kepada Akhyar yang telah bekerja dan mengabdi kepada Medan.
“Kalau pun ada perbedaan pendapat, itu lumrah. Dan kita yakin, semua itu berangkat dari niat menjadikan Medan lebih maju dan sejahtera sekaligus untuk menjalankan fungsi melayani masyarakat dengan lebih maksimal,” ucap Wiriya.
Wiriya juga mengungkapkan, selama lima tahun bekerja sama, pastilah ada kesilapan dan kesalahan. Karena itu, wajar pula, jika dia secara pribadi maupun atas nama keluarga besar Pemko Medan memohon maaf kepada Akhyar. “Sebagai bawahan, kami tidak luput dari kesalahan,” ucap Wiriya.
Wiriya juga berharap Akhyar tetap dapat memberikan nasihat dan kritikan membangun demi kemajuan kota Medan.
Terkadang, tambah Wiriya, nasihat orang yang berada di luar sistem namun mempunyai pengalaman, akan berarti.
Acara pelepasan ini diwarnai dengan foto bersama Akhyar dengan segenap pejabat Pemko Medan. Setelah itu, para pejabat Pemko Medan pun melepaskan Akhyar yang meninggalkan Balai Kota Medan dengan mengendarai sepeda motor. (BEN/gus)