seputar-Medan | Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim bersama Wali kota Medan Bobby Nasution bersama meninjauan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di Yayasan Perguruan Sultan Iskandar Muda di Jalan Sunggal, Medan, Selasa (26/10/2021).
Tiba di tayasan tersebut, Nadiem bersama Bobby langsung menuju ke dalam gedung sekolah dan memasuki ruangan kelas guna melihat proses PTM yang tengah berlangsung.
Selain memastikan para pelajar memakai masker dengan baik dan hanya 10 orang pelajar di dalam kelas, Nadim dan Bobby juga menyempatkan diri berbincang dengan salah para pelajar dan guru yang ada di kelas.
Dalam kesempatan itu, Bobby mejelaskan, Kota Medan telah melaksanakan PTM sejak 11 Oktober 2021 dengan aturan dan Prokes yang ketat. Salah satunya jumlah pelajar dalam setiap kelas masih dibatasi hanya diperbolehkan 10 pelajar. Dan waktu atau jam belajar juga masih dibatasi hanya boleh 2 jam dalam sehari.
“PTM di Kota Medan sudah berjalan dengan aturan dan Prokes yang ketat. Kita akan terus pantau pelaksanaannya. Sesuai arahan Menteri Dikbudristek untuk SMP jumlah siswa di setiap kelas sudah bisa kita tambah dari yang awal dibukanya PTM hanya 10 siswa,” kata Bobby.
Bobby menambahkan, untuk pelajar SMP yang bisa mengikuti PTM adalah pelajar yang sudah divaksin. Bagi yang belum di vaksin atau pun tidak mendapatkan izin dari orang tua tetap bisa mengikuti pembelajaran secara hybrid.
Karenananya Bobby telah meminta kepada seluruh sekolah tetap melakukan pembelajaran hybrid meskipun PTM sudah berjalan. “Saya telah meminta seluruh sekolah wajib memiliki dan mengaktifkan Tim Satgas Covid-19 sekolah. Kita tetap waspada dengan penyebaran Covid-19 meskipun saat ini Kota Medan status PPKM level 2,” ungkap Bobby.
Terkait PTM bagi pelajar Sekolah Dasar (SD), Bobby mengatakan, direncanakan awal November mendatang akan mulai diperbolehkan dengan aturan dan Prokes yang ketat.
“Untuk sisiwa SMP seluruh sekolah sudah diperbolehkan untuk melakukan PTM. Untuk SD belum kita perkenankan, namun kita minta SD harus memiliki kesiapan infrastruktur sesuai Prokes,” kata Bobby.
Dalam peninjauan itu turut hadir Dirjen Paud dan Dikdasmen Jumeri, Ketua Dewan Pembina Yayasan Perguruan Sultan Iskandar Muda, Sofyan Tan yang juga Anggota DPR RI, Plt Dirjen Dikti Ristek Prof Nizam, Direktur SD ( jubir PTMT) Sri Wahyuningsih, Staf khusus Mendikbudristek Bidang Pembelajaran Hamid dan Staf Khusus Mendikbudristek Bidang Pemerintahan Juristan. (BEN)