seputar -Medan I Penyakit
tidak menular seperti Diabetes dan Hipertensi di Sumatera Utara secara epidemiologi masih memprihatinkan dan butuh peningkatan pelayanan.
“Hal ini karena penyakit tersebut adalah gerbang menuju penyakit yang lebih serius lainya seperti penyakit jantung koroner, gagal ginjal, dan stroke yang membutuhkan biaya besar dan mereka yang menderita penyakit ini akan kehilangan hari- hari produktif dalam hidupnya,” kata dr Bram Natanael yang berpraktek di Jl. Setia Budi No. 485 Tanjung Sari Medan ini.
Dijelaskannya, Diabetes dan Hipertensi biasanya pasien tidak merasakan gejala sama sekali. Maka, perlu memeriksakan diri secara berkala untuk mencegah kompilkasi dari penyakit ini.
Bram menilai, masyarakat Kota Medan memiliki paradigma berobat saat sakit saja, padahal ini adalah hal yang salah.
“Sangat berbeda dengan masyarakat di provinsi lain di tempat saya pernah bertugas seperti Jawa misalnya. Seharusnya mencegah dan mendeteksi lebih dini sebelum jatuh ke arah sakit. Karena jikalau sudah sakit, apalagi penyakit ini kronis akan lebih sulit untuk disembuhkan, tentu akan memakan biaya yang cukup mahal serta waktu yang lama,” ujarnya.
Masyarakat masih ada yang awam dan tidak mengerti, jadi, lanjutnya, perlu adanya kerja sama antar lintas sektor, saling koordinasi di tingkat kecamatan antara Puskesmas, rumah sakit, klinik dan praktek dokter perorangan serta fasilitas kesehatan lainnya. Sehingga pasien-pasien yang memiliki penyakit diabetes dan hipertensi ini bisa terjaring dan terkontrol kesehatannya.
“Salah satu cara jika seseorang memiliki penyakit diabetes atau hipertensi adalah dengan dengan terdaftar dalam program PRB (Program Rujukan Balik) BPJS Kesehatan. Pelayanan PRB adalah pelayanan kesehatan yang diberikan kepada penderita penyakit kronis dengan kondisi stabil dan masih memerlukan pengobatan atau perawatan jangka panjang yang dilaksanakan di FKTP ( Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama) sehingga peserta tidak perlu lagi datang ke FKRTL (Fasilitas Kesehatan Tingkat Lanjut) . Nantinya pasien akan dberikan obat bulanan dan dapat diambil di apotek dan ini gratis bagi para pengguna BPJS Kesehatan,” terangnya.
Sedangkan di praktek dokter keluarga dr. Bram Natanael Sembiring, masyarakat yang memiliki kartu BPJS Kesehatan bisa memeriksaakan dirinya secara gratis dan dapat mengambil rujukan ke rumah sakit diantaranya RS USU, Advent, Malahayati, Sundari, Rasyida, Vina Estetika,
Hermina. Selain itu RS Pirngadi, RS Haji Medan dan lainnya. (YN)