seputar-Jakarta | Perjalanan umrah di masa pandemi Covid-19 jika berjalan lancar jadi modal besar bagi Indonesia untuk bisa melobi pemerintah Arab Saudi memberikan kuota haji pada tahun depan. Sebab, perjalanan haji tertunda selama 2 tahun akibat pandemi Covid-19 membuat masa tunggu kian lama.
“Karena kita juga memikirkan jamaah kita yang antreannya, yang masa tunggu 5 juta lebih orang Indonesia yang saat ini antre untuk mendapatkan jadwal keberangkatan haji. Ada yang 30 tahun, ada yang 25 tahun, ada yang 35 tahun, ada yang 40 tahun dan lain-lain,” kata Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama Hilman Latief dalam Special Dialogue Okezone dengan Tema Menanti Kepastian Haji dan Umrah, Bagaimana Selanjutnya?
Meski demikian, Hilman mengaku hingga saat ini keputusan penyelenggaran haji maupun kuota haji masih menjadi ranah pemerintah Arab Saudi.
“Jadi kuota ini mereka yang akan umumkan. Jadi kapasitas di Saudinya bisa nampung berapa, dia akan ngasih pada pemerintah Indonesia jatahnya sekian. Baru dari situ dan itu bentuknya kontrak,” katanya.
Hal ini juga berlaku bagi penyelenggaran ibadah umrah yang di mana masih menunggu aturan resmi dari Arab Saudi.
“Yang jelas bukan ‘eh nanti bawa 100 ribu, 200 ribu jamaah bukan gitu’. Tapi memang ada maklumatnya ada keterangan resmi, terhadap umrah pun kita kan belum mendapatkan informasi resmi terbaru,” ungkapnya. “Baru dibuka ‘eh kita mau buka lho, siap-siap ya’ kan baru gitu ya, nah kita siap-siap,” tukasnya.
Menag ke Arab Saudi
Hilman Latief menyampaikan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas diundang ke Arab Saudi untuk bertemu dengan pihak Kementerian Urusan Islam Arab Saudi dan Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi.
Hasil pertemuan ini akan menjadi kabar gembira bagi calon jemaah umrah dan haji Indonesia. Pertemuan ini akan menjadi yang pertama setelah adanya pergantian menteri di masing-masing negara.
“Memang banyak pergeseran di sana juga menteri sudah berganti, menteri urusan haji dan Menteri Agama Republik Indonesia juga diundang dalam beberapa waktu ke depan untuk bisa bertemu dengan kementerian di sana juga, Kementerian Urusan Islam, syukur-syukur Insya Allah bisa bertemu Kementerian Urusan Haji semakin memperkuat,” kata Hilman.
Dalam pertemuan ini, pemerintah Indonesia harus menyakinkan pemerintah Arab Saudi bahwa Indonesia sudah tidak banyak masalah dalam penanganan kasus Covid-19. Hal tersebut berkaca pada kasus Covid-19 di Indonesia yang sudah melandai.
“Memang tugas kita secara umum, kita bangsa Indonesia kaum muslimin harus siap untuk berdisiplin, jangan sampai nanti banyak libur panjang terbuka, kita lengah terjadi seperti di negara-negara lain itu juga akan mempengaruhi proses negosiasi kita tentang umrah ya,” jelasnya. (okezone)