seputar-Medan | Wali Kota Medan Bobby Nasution menyaksikan secara langsung pasien yang terpapar Covid-19 masuk ke dalam ruangan Instalasi Gawat Darurat (IGD) eks Hotel Soechi setelah resmi ditetapkan sebagai tempat isolasi terpusat (isolater) pasien Covid-19, Minggu (1/8/2021).
Dengan menggunakan ambulans pasien tersebut dibawa oleh tenaga kesehatan dengan berpakaian Alat Pelindung Diri (APD) lengkap menuju ruang IGD yang terletak di basement gedung eks Hotel Soechi Jalan Cirebon. Medan.
Bersama Kapolrestabes Medan Kombes Pol Riko Sunarko dan Dandim 0201/BS Kol Inf Agus Setiandar, Bobby memastikan warga yang merupakan pasien pertama tersebut mendapat perawatan medis dan selanjutnya menjalani isolasi mandiri di kamar yang telah disediakan di eks Hotel Soechi.
“Hari ini mulai beroperasinya isolasi terpusat di eks Hotel Soechi ini. Fasilitas dan perlengkapan medis maupun SDM sudah sangat lengkap dan memadai,” kata Bobby.
Bobby mengatakan, selain fasilitas medis dan kamar, di lokasi isolater ini juga ada fasilitas kebugaran. Sebab dalam penanganan Covid-19, pasien bukan hanya minum vitamin dan obat, tapi imun pasien juga harus dijaga dan dibentuk dengan perasaan senang maupun gembira. Jadi stigma pasien yang diisolasi dikurung itu tidak benar.
“Di ruang isolasi terpusat ini pasien tidak dikurung di dalam ruangan, malahan pasien dapat memanfaatkan fasilitas kebugaran di lantai 5 gedung ini, baik itu tempat gym, lapangan basket, dan tenis yang akan dikhususkan untuk berjemur,” kata Bobby.
Bobby mengungkapkan, pada hari ini sudah ada juga warga yang mendaftar secara pribadi untuk mendapatkan perawatan medis dan menjalani isolasi mandiri di isolasi terpusat eks Hotel Soechi.
“Selain warga yang kita wajibkan untuk menjalani isolasi mandiri di sini, ada juga 10 warga yang sudah mendaftarkan diri. Semoga pasien dapat menjalankan isolasi mandiri dengan baik. Fasilitas yang diberikan bukan main-main, kamar dengan fasilitasnya telah disterilkan,” ungkap Bobby.
Bobby menjelaskan, gedung isolater ini terdiri dari 12 lantai dengan kapasitas 247 kamar. Jenis kamar juga berbeda-beda, sehingga ini akan dimanfaatkan untuk pasien yang satu keluarga melakukan isolasi bersama di satu kamar.
“Meskipun kapasitas 247 kamar, namun satu kamar bisa menampung lebih dari dua orang jika masih dalam satu keluarga. Di tempat ini biaya isolasi juga gratis,” tutur Bobby.
Bobby menambahkan, kriteria yang diutamakan akan menjalankan isolasi mandiri di gedung tersebut adalah warga yang bergejala ringan dan sedang. Terutama Orang Tanpa Gejala (OTG) karena OTG sangat berpotensi menyebarkan Covid-19.
“Gedung ini kita fokus bagi OTG untuk menjalani isolasi mandiri. Dengan begitu kita berharap upaya ini dapat memutuskan mata rantai penyebaran Covid-19,” ujar Bobby. (BEN)