seputar-Medan | Pihak kepolisian telah mengetahui identitas tiga dari empat korban tewas (sebelumnya diberitakan lima orang) dalam kecelakaan maut angkutan kota (angkot) ditabrak kereta api di perlintasan sebidang Jalan Sekip, Medan, Sumatera Utara.
Kanit Lakalantas Polrestabes Medan AKP Priyo AP menyebutkan ketiga korban tewas yang teridentifikasi itu yakni, Asma Nur (42) dan putrinya Faida Naila Harahap (10) warga Jalan Karya, Kecamatan Medan Barat, dan Batara Arengga Nasution (38) warga Jalan Rusunawa, Medan Deli.
“Ketiga korban meninggal dunia sudah dijemput pihak keluarga,” kata AKP Priyo, melansir SuaraSumut.id, Minggu (5/12/2021).
Sementara, untuk satu orang korban tewas lainnya berjenis kelamin laki-laki berusia sekitar 40-50 tahun belum diketahui identitasnya.
Dari ruang mayat RS Royal Prima, mayat Mr X itu akan dibawa ke kamar jenazah RS Bhayangkara, menunggu pihak keluarga yang mengenali dan menjemputnya.
“Bagi yang mengenali korban (Mr X) agar menghubungi Satlantas Polrestabes Medan,” imbaunya.
Peristiwa angkot berwarna kuning 123 BK 1610 UE ditabrak kereta api penumpang Sri Lelawangsa di perlintasan sebidang Jalan Sekip, Kelurahan Sei Agul, Medan terjadi pada Sabtu (4/12/2021) sekitar pukul 15.00 WIB.
Dari rekaman video amatir warga yang beredar di media sosial, memperlihatkan detik-detik kecelakaan mengerikan itu terjadi.
Kecelakaan bermula saat angkot tersebut melaju dari arah Jalan Sekip menuju Jalan Gereja nekat menerobos palang perlintasan KA yang telah turun.
Lalu sekejap kemudian datang Kereta Api Sri Lelawangsa dari arah Binjai menuju Stasiun Besar Kereta Api Medan langsung menabrak angkot tersebut hingga terseret puluhan meter.
Dalam rekaman video tersebut terlihat kondisi bagian samping kiri angkot hancur akibat hantaman loko KA. Sementara para korban yang seluruhnya merupakan penumpang angkot nahas itu ada terpental hingga dekat rumah-rumah warga di tepi perlintasan kereta. Sejumlah korban meninggal di lokasi kejadian.
Dari rekaman video lain yang beredar terlihat sopir angkot yang selamat dari kejadian itu menjadi bulan-bulanan warga. Warga emosi karena perilaku ugal-ugalan sopir angkot tersebut menerobos palang perlintasan KA menyebabkan terjadinya kecelakaan hingga menelan banyak korban jiwa.
Pria tersebut kemudian diselamatkan polisi karena terus dipukuli warga. Polisi bahkan harus mengeluarkan tembakan peringatan ke udara untuk membubarkan massa.
Sopir angkot tersebut kemudian dibawa ke kantor polisi untuk diamankan. Informasi diperoleh, identitas sopir angkot tersebut berinisial HM (43) warga Batangkuis, Deli Serdang.
“Kecelakaan mengakibatkan empat penumpang meninggal dunia,” kata AKP Priyo.
Ia mengatakan, dalam angkot tersebut berjumlah 11 orang. Rinciannya, 10 penumpang dan satu sopir angkot.
“Penumpang ada 10 orang, tambah sopir jadi 11 orang,” katanya.
Dua korban yang sempat dirawat sudah diperbolehkan pulang. Sementara empat korban luka lainnya masih menjalani perawatan.
“Sopir angkot berinisial HM masih menjadi pemeriksaan lebih lanjut oleh kepolisian,” tukasnya. (suarasumut/gus)