seputar-Medan | Wali Kota Medan Bobby Afif Nasution, Senin (3/1/2022), menjenguk Ramadhani Hasibuan, petugas kebersihan Pemko Medan yang menjadi korban aksi kawanan begal.
Ramadhani yang merupakan wanita berusia 53 tahun menjalani perawatan di kamar Anggrek 2 RSUD Pirngadi, Senin (3/1/2022).
Ia menjadi korban aksi kawanan begal di Jalan Pinus Raya, Komplek DPRD, Kecamatan Medan Timur pada Minggu (2/1/2022) sekira pukul 06.00.
Korban dibegal saat mengendarai sepeda motor sendirian menuju tempatnya bekerja sebagai anggota pasukan melati di wilayah Kecamatan Medan Timur.
“Jadi pukul 05.15 WIB subuh saya pergi dari rumah di Pasar 8, kemudian saya berjalan melewati Jalan Letda Sujono untuk bekerja. Tapi ketika di Jalan Pinus, Komplek DPRD, saya di begal,” ujar korban saat ditemui di RSUD Pirngadi.
Sebelum dibegal, ia mengaku dipukul pelaku dengan balok sehingga tersungkur ke aspal.
“Saya dipukul dari belakang dengan menggunakan balok, langsung saya terjatuh dan mereka mengambil motor saya,” ungkapnya.
Akibat peristiwa itu ia tak hanya kehilangan sepeda motor, tetapi juga mengalami luka di wajah dan beberapa bagian tubuhnya.
Sebelum dirawat di RSUD Pirngadi, korban mengaku sempat mendatangi salah satu rumah sakit swasta di Medan untuk mendapatkan pertolongan.
Namun di rumah sakit itu, dirinya tidak mendapat pelayanan karena pihak rumah sakit tidak menerima pembayaran melalui BPJS Ketenagakerjaan.
Karena merasa tidak bisa mendapatkan perawatan di rumah sakit swasta tersebut, Ramadhani mendatangi RSUD Pirngadi.
“Akhirnya di sini saya diterima dan sekarang saya mendapat perawatan,” ungkapnya.
Usai menjenguk, Bobby mengaku sangat menyayangkan pelayanan dan sikap rumah sakit swasta tersebut.
“Namanya rumah sakit untuk melayani seluruh masyarakat yang butuh pelayanan kesehatan. Kita inginnya semua dilayani tanpa ada melihat jenjang statusnya terlebih dahulu,” ujar Bobby.
Bobby juga menyatakan, bahwa masalah BPJS bisa atau tidak di rumah sakit tersebut, seharusnya bisa dibicarakan setelah pertolongan pertama diberikan.
“Jangan tidak melayani pasien karena kejadian tertentu, BPJS masih bisa dikoordinasi apalagi ini masih masuk dalam pegawai Pemko di mana seharusnya lebih gampang untuk dikomunikasikan,” tukas Bobby.
Untuk itu Bobby berencana segera mengumpulkan seluruh pemilik maupun pengelola rumah sakit di Kota Medan agar hal seperti seperti yang dialami Ramadhani Hasibuan tidak terjadi lagi.
Sementara Dirut RSUD dr Pirngadi Medan, dr Syamsul Arifin Nasution SpOG mengatakan, akan memberikan pelayanan kesehatan terbaik kepada korban, apalagi korban pekerja keebersihan Pemko Medan.
“Kondisi korban masih stabil. Tindakan medis lanjutan akan dilakukan setelah keluar hasil pemeriksaan CT scan,” jelas Syamsul. (YN)