seputar-Belawan | Dalam beberapa hari terakhir daerah daratan pantai wilayah Kota Medan bagian utara dilanda banjir rob atau pasang perdani air laut.
Banjir rob merendam ribuan rumah dan jalan-jalan utama di enam kelurahan se-Kecamatan Medan Belawan. Ketinggian air mencapai setinggi betis orang dewasa, Selasa (16/5/2022).
Warga Belawan menduga tingginya naik pasang air laut (banjir rob) di Kota Belawan karena dampak reklamasi pantai Pelabuhan Belawan yang merupakan proyek PT Pelabuhan Indonesia. Tapi pernyataan itu tidak melalui penelitian data dan fakta.
Menurut pemerhati Belawan, B Simatupang, Selasa (17/5/2022), semakin tinggi air laut merendam Kota Belawan tidaklah semata-mata akibat dampak reklamasi pantai Pelabuhan Belawan, tapi bisa saja akibat hutan pohon bakau (mangrove) yang sudah punah.
Daerah yang ditumbuhi pohon bakau di pinggir pantai sebelumnya dibuat jadi tambak ikan dan udang. Selain itu berdirinya perusahaan penimbunan kontainer serta lokasi industri.
Pantai seputaran Belawan harus kembali dihijaukan dengan pohon bakau (reboisasi) guna mengantisipasi banjir rob melanda Belawan, kata Simatupang. (DP)