seputar-Medan | Sebuah alat berat jenis ekskavator bersama operatornya bernama Afwan Ritonga terseret longsor dari ketinggian tebing lebih kurang 200 meter hingga ke dasar Sungai Batang Toru, Kabupaten Tapanuli Selatan, Jumat (4/12/2020) sekira pukul 15.32 WIB.
Mengutip laporan Antara, Sabtu (5/12/2020), Camat Sipirok Sardin Hasibuan mengatakan peristiwa itu terjadi di R26 wilayah kerja PLTA Batang Toru antara Lingkungan I, Kecamatan Batang Toru dan Aek Batang Paya, Kecamatan Sipirok.
Berdasarkan informasi, kecelakaan kerja itu terjadi saat hujan deras tengah mengguyur wilayah itu. Saat itu, korban membawa ekskavator ke titik R26 untuk membersihkan parit yang terkena longsoran tanah.
Saat membersihkan material longsor dan hendak kembali ke camp, tiba-tiba terjadi longsor susulan yang lebih besar. Akibatnya, alat berat yang dibawa korban terseret hingga ke dasar sungai.
Mengetahui kejadian itu, tim dari kontraktor langsung melakukan pencarian di lokasi jatuhnya korban. Tim pun menggunakan tali tambang serta UAV Drone. Pemberitahuan juga disampaikan ke pihak terkait termasuk pemerintahan setempat.
Sesuai arahan BPBD, pencarian dihentikan karena kondisi medan cukup berat (tidak ada penerangan dan arus sungai deras). Upaya pencarian korban dan evakuasi berlanjut pada Sabtu (5/12).
Kecelakaan kerja seperti ini merupakan yang pertama kali terjadi selama proses pembangunan proyek PLTA Batang Toru.
Perusahaan energi listrik terbarukan berkapasitas sekitar 510 MegaWatt ini menyatakan akan bertanggung jawab penuh atas kejadian tersebut sesuai peraturan perusahaan yang berlaku. (indozone)