seputar – Medan | Delapan rumah di Pemukiman Kampung Kurnia, Kelurahan Belawan Bahari, Kecamatan Medan Belawan, Kota Medan, ludes terbakar. Kebakaran terjadi diduga berasal dari kebocoran pipa penyalur bahan bakar minyak (BBM).
“Damkar UPT Belawan diturunkan tiga unit. Total rumah sementara ini delapan rumah dengan tiga rumah kosong dan lima rumah warga yang ada kandang babinya,” kata Lurah Belawan Bahari Daniel Saut Saroha Simanjuntak, Selasa (14/11/2023).
Berdasarkan data dari Damkar Medan, kebakaran itu diketahui terjadi pada pukul 10.38 WIB tadi. Sementara api mulai padam pada pukul 14.00 WIB.
Terkait hal ini, Area Manager Communication, Relation & CSR PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut Susanto August Satria membenarkan bahwa kebakaran terjadi berasal dari pipa penyaluran BBM milik Pertamina.
“Kebakaran yang terjadi di ruas jalur pipa di Kampung Kurnia diakibatkan oleh adanya aksi illegal taping terhadap pipa penyalur BBM milik FT Medan Grup PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut,” ujar Satria.
Satria menyebutkan bahwa saat ini api sudah berhasil dipadamkan. Ia pun memastikan stok BBM tak mengalami gangguan.
“Saat ini api sudah bisa dipadamkan berkat dukungan tim penanggulangan kebakaran Pertamina bekerjasama dengan tim Damkar Kota Medan telah berhasil memadamkan kebakaran. Stok BBM di FT Medan Grup dalam kondisi aman dan mencukupi untuk memenuhi kebutuhan Masyarakat, terutama wilayah Sumatera Utara,” tuturnya.
Lanjutnya, Satria mengakui bahwa peristiwa ini akan ditindaklanjuti secara serius. Pihaknya bakal bekerjasama dengan aparat penegak hukum dan pemerintah.
“Seperti yang diketahui kejadian aksi illegal tapping ini telah terjadi beberapa kali dan telah menjadi fokus perhatian utama bagi Pertamina dan pemangku kepentingan diantaranya aparat penegak hukum serta pemerintah,” jelasnya.
“Perlunya kesadaran dari warga sekitar terkait bahaya aksi illegal tapping ini, kami memohon dukungan kepada aparat penegak hukum untuk dapat bertindak tegas dan memproses secara hukum terhadap pelaku aksi illegal tapping ini secara serius, sehingga aksi illegal tapping tidak terjadi lagi,” pungkasnya.
“Sementara itu, salah satu warga Sopiyan mengatakan, akibat kejadian yang bukan pertama kali terjadi akibat maraknya pencurian bahan bakar minyak dan pipa meledak. Satu bulan lalu pernah terjadi juga, ada seorang warga alami luka bakar serius dan satu tewas terbakar,” ujar Sopiyan.
Warga berharap Pertamina melakukan patroli rutin pelaku pencurian minyak melalui pipa, agar tidak terulang kembali kejadian ini. (detik/red)