seputar – Jakarta | Virus Corona varian Omicron yang pertama kali diidentifikasi di Afrika Selatan telah menyebar di 24 negara di seluruh dunia.
Awalnya, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan varian Omicron telah terdeteksi di 23 negara, tapi Amerika Serikat melaporkan satu kasus pertama varian Omicron.
“Para ilmuwan berharap untuk mengetahui lebih banyak tentang seberapa cepat varian baru menyebar dan seberapa parah kemungkinannya,” kata Maria Van Kerkhove, pemimpin teknis COVID-19 di Program Darurat Kesehatan WHO, dalam konferensi pers melansir Indozone, Jumat (3/12/2021).
WHO juga mengatakan bahwa masih banyak yang harus dipelajari mengenai varian Omicron, namun pihaknya menegaskan bahwa tidak ada indikasi kalau vaksin Covid-19 tidak membantu melindungi dari virus.
Minggu lalu, WHO telah menyatakan varian Omicron sebagai varian yang jadi perhatian. Hal ini pula menyebabkan kekhawatiran di dunia, di mana sejumlah negara mulai memberlakukan perbatasan perjalanan karena takut penyebaran varian Omicron menyebabkan pandemi yang lebih parah.
Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus juga telah menyerukan pembatasan perjalanan yang disesuaikan, termasuk tes Covid-19 bagi para pelancong sebelum dan setelah tiba di suatu negara. Langkah-langkah itu dilakukan untuk mengurangi penyebaran varian Omicron.(indozone)