Advertisement Advertisement
  • Hubungi Kami
  • Redaksi
Sabtu, Mei 21, 2022
Seputar Sumut: Berita Terkini | Berita Terbaru | Berita Terpopuler |
Advertisement
  • Home
  • Hukrim
  • Medan
  • Nasional
  • Sumut
  • Ragam
  • Ekonomi
  • Internasional
  • Olahraga
  • Politik
  • Hiburan
  • Aceh
  • Advertorial
No Result
View All Result
Seputar Sumut: Berita Terkini | Berita Terbaru | Berita Terpopuler |
No Result
View All Result
Home Internasional

Trump Diduga Jadi Mata-Mata Rusia Selama 40 Tahun

Minggu, 31 Januari 2021
kanal Internasional
Mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

Mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

Share on FacebookShare on Twitter

seputar-Jakarta | Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump diduga dimanfaatkan jadi mata-mata Uni Soviet dan Rusia selama 40 tahun. Keterangan dari mantan anggota Badan Intelijen Uni Soviet (KGB) Yuri Shvets menyatakan Trump ikut andil dalam propaganda anti-Barat.

Mengutip The Guardian, Minggu (31/1/2021), Shvets menyatakan posisi Trump sama dengan jaringan mata-mata Inggris yang biasa disebut dengan ‘The Cambridge Five.’

ADVERTORIAL ADVERTORIAL ADVERTORIAL
ADVERTORIAL

Jaringan mata-mata Inggris itu memberikan informasi rahasia ke Uni Soviet selama Perang Dunia II dan awal Perang Dingin.

BacaJuga

Google Resmi Tinggalkan Rusia!

Kekurangan Pangan, Warga Sri Lanka: Kami Bakal Mati!

Pastor Ini Percaya Kesepakatan PBB dan WHO Dibuat oleh Setan

Pria Mirip Elon Musk Diblokir Media Sosial Twitter-Tiktok Versi Tiongkok

Shvets mengaku dikirim ke Washington DC oleh Uni Soviet pada 1980 silam. Saat itu, ia menyamar menjadi koresponden untuk kantor berita Rusia, Tass.

Kemudian, Shvets pindah secara permanen dan memperoleh kewarganegaraan AS pada 1993. Lalu, ia bekerja sebagai penyelidik keamanan perusahaan dan mitra mendiang mata-mata Rusia bernama Alexander Litvinenko.

Pernyataan Shvets soal Trump dituliskan oleh jurnalis Craig Unger dalam buku American Kompromant. Unger juga menceritakan Trump pertama kali menarik perhatian Rusia pada 1977.

Saat itu, Trump menjadi target operasi mata-mata gabungan antara Dinas Intelijen Cekoslovakia yang bekerja sama dengan KGB.

Setelah itu, Trump membangun Hotel Grand Hyatt New York dekat stasiun Grand Central. Trump membeli 200 set televisi untuk hotel itu dari Semyon Kislin, seorang imigran Soviet yang ikut memiliki toko peralatan elektronik Joy-Lud di Fifth Avenue.

Shvets menduga Joy-Lud dikendalikan oleh KGB dan Kislin. Lalu, Kislin melihat Trump memiliki potensi untuk dimanfaatkan menjadi mata-mata.

“Kislin menyadari Trump seorang pengusaha muda yang sedang naik daun dan potensial untuk dimanfaatkan,” kata Shvets.

Lihat juga: Sepekan Jadi Presiden AS, Biden Kirim Peringatan ke China
Lalu, Trump mengunjungi Moskow dan St. Petersburgh pada 1987. Saat itulah, Shvets mempengaruhi Trump untuk memberikan arahan dan poin-poin yang dirumuskan oleh KGB.

Setelah berkunjung ke Moskow, Trump pun mencari cara supaya dilirik untuk menjadi kandidat bakal calon presiden.

Bahkan, Trump juga memasang iklan di sejumlah surat kabar, seperti New York Times, Washington Post, dan Boston Globe yang berisi pendapat yang meragukan keikutsertaan AS di Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) dan menuduh Jepang mengeksploitasi AS.

Shvets pulang ke Rusia setelah iklan itu muncul dan menghadap ke pimpinan KGB. Petinggi KGB menyatakan senang karena rencana mereka membina Trump untuk memojokkan pihak barat berhasil.

Selanjutnya, KGB mengeksploitasi Trump dengan berpura-pura tersanjung dengan sikap Trump. Permainan Trump itu berhasil dan menjadi pencapaian besar KGB.

Trump pun menang dalam pemilihan presiden 2016 lalu. Rusia menyambut kemenangan Trump.

Rusia disebut-sebut memiliki proyek inisiatif dari Center for American Progress Action Fund dan menemukan tim kampanye hingga transisi Trump memiliki 272 kontak dengan agen Rusia. (cnnindonesia)

Berikan Komentar
Tags: Badan Intelijen Uni SovyetKGBMata-Mata RusiaTarget Operasi Mata-Mata

BERITA TERBARU

Foto: Jarak yang cukup jauh dan terbebas dari antrean panjang seperti di SPBU menjadi beberapa alasan yang menjadikan bensin eceran menjadi pilihan. (Istimewa)

Hati-hati, Ini Dampak Bensin Oplosan Pada Motor

Sabtu, 21 Mei 2022
Foto: Kegiatan edukasi keselamatan berkendara bertajuk Safety Riding for Government,Rabu (18/05/2022).(Istimewa)

Pegawai Kantor Camat Binjai Siap Ciptakan Budaya #Cari_aman

Sabtu, 21 Mei 2022
Foto: Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (BBI) #CahayaBangkaBelitung yang digelar secara hibrida di Pantai Tanjung Kelayang, Belitung, Bangka Belitung pada Jumat (20/5).(Istimewa)

Peluncuran Gernas BBI 2022: Presiden Joko Widodo Ajak Masyarakat Belanja Produk dan Wisata Dalam Negeri

Sabtu, 21 Mei 2022

Edi Subroto Pimpin IKA FKM USU

Sabtu, 21 Mei 2022

Artikel Populer

  • Air Terjun Siringo, Kecamatan Silahisabungan, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara.

    Mahasiswa STT Siantar Tewas Tenggelam di Air Terjun Siringo Dairi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mulai Hari Ini, Syarat Perjalanan Dalam dan Luar Negeri Tak Perlu Tes COVID-19

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Muhammad Kace Mengaku Sudah Pindah Agama

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ustadz Abdul Somad Ditahan dan Dideportasi Imigrasi Singapura

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Indonesia Target Naik Kelas, Mendag Lutfi:ASEAN Harus Kompak Respon Perkembangan Ekonomi Dunia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hubungi Kami
  • Redaksi
  • Sitemap
  • Pedoman Media Siber
  • Pernyataan Penyangkalan / Disclaimer
  • Syarat dan Ketentuan Layanan
  • Kebijakan Privasi / Privacy Policy
© 2020 Seputar Sumut -Portal Berita Online Sumatera Utara: Berita Terkini I Berita Terbaru I Berita Terpopuler Seputar Sumut.
No Result
View All Result
  • Home
  • Hukrim
  • Sumut
  • Medan
  • Nasional
  • Ekonomi
  • Internasional
  • Ragam
  • Olahraga
  • Politik
  • Hiburan
  • Aceh
  • Advertorial