seputar-Jakarta | Pemerintah Tiongkok membuat aturan baru membatasi anak-anak buat bermain aplikasi kembaran TikTok, Douyin.
Aturan itu ditetapkan tidak lama setelah pemerintah Tiongkok membatasi jam main gim online bagi muda-mudi setempat.
ByteDance yang merupakan perusahaan teknologi internet asal Tiongkok pembuat TikTok dan Douyin akhirnya membuat ketentuan baru supaya tidak melanggar aturan pemerintah Tiongkok.
Mereka menyatakan anak-anak usia 14 tahun ke bawah yang menggunakan aplikasi Douyin hanya boleh mengakses platform media sosial itu antara pukul 06.00 dan 22.00 setiap hari, dan dengan jangka waktu maksimal selama 40 menit.
Douyin merupakan aplikasi kembaran TikTok buatan ByteDance. Perbedaan yang mencolok adalah konten yang ditampilkan pada aplikasi itu disensor dengan sangat ketat.
Klip video yang membahas isu sensitif atau berbau politis seperti soal peristiwa Lapangan Tiananmen atau perlakuan terhadap etnis minoritas Muslim Uighur di Xinjiang, bakal disensor. Setiap hari Douyin diakses oleh lebih dari 600 juta pengguna.
Pengetatan akses TikTok yang digulirkan sebelumnya mengharuskan ByteDance dan perusahaan serupa memverifikasi nama asli dan usia pengguna. Pengguna juga diwajibkan menyerahkan nomor telepon dan informasi pengenal pribadi lain buat mengakses aplikasi dan gim online tertentu.
Seperti dilansir PC MAG, peraturan tersebut dibuat setelah pemerintah Tiongkok semakin memperketat pengawasan terhadap remaja dalam menggunakan aplikasi teknologi dalam beberapa bulan terakhir.
Pada Juli lalu, perusahaan teknologi Tiongkok, Tencent, mulai menggunakan fitur pengenalan wajah (facial recognition) sebagai metode log masuk dan membatasi waktu yang dihabiskan anak di bawah umur untuk bermain gim online besutan mereka. Kemudian pada Agustus, pemerintah Tiongkok juga menerbitkan aturan baru yang melarang remaja bermain game sama sekali dari Senin hingga Kamis.
Platform media sosial seperti Douyin juga diharuskan menambahkan persyaratan identifikasi nama asli bagi seluruh pengguna buat keperluan akses menggunakan aplikasi itu. Pengguna diminta memasukkan nama lengkap, nomor telepon, dan beberapa bentuk identitas resmi mereka.
Pembatasan baru ini bergantung pada proses identifikasi tersebut. ByteDance menyatakan akan secara otomatis mengaktifkan mode remaja pada aplikadi Douyin yang jika pengguna terdeteksi sebagai seorang remaja.
Jika mode itu aktif, maka Douyin secara langsung membatasi konten yang dilihat oleh anak-anak hingga usia 14 tahun.
“Dalam mode remaja, kami juga telah menyiapkan konten yang luar biasa untuk semua orang, seperti eksperimen sains yang baru dan menarik, pameran di museum dan galeri, pemandangan indah di seluruh negeri, penjelasan tentang pengetahuan sejarah, dan sebagainya,” tulis blog ByteDance seperti dikutip CNET.
ByteDance dalam beberapa tahun terakhir menjadi salah satu perusahaan teknologi yang dekat dengan pemerintah Tiongkok. Perusahaan itu disebut sebagai startup paling berharga di dunia tahun lalu sebelum masuk dalam pusaran dalam pertikaian geopolitik antara pemerintah Tiongkok dan pemerintahan Amerika Serikat di masa pemerintahan Presiden Donald Trump.
Pemerintah Tiongkok juga semakin tegas menindak perusahaan-perusahaan teknologi raksasa, seperti Alibaba dan Tencent, dan sejumlah perusahaan lain yang didenda karena menayangkan konten yang dianggap berbahaya bagi anak di bawah umur. (cnnindonesia)