seputar – Jakarta | Negara Tiongkok mulai membangun lebih dari 100 silo rudal nuklir klaim para ahli. Foto dari satelit dikatakan telah menangkap 119 silo yang sedang dibangun di gurun dekat Yumen, lebih dari 1.300 mil sebelah barat ibukota Beijing.
Dikutip dari Daily Star, pusat Studi Nonproliferasi James Martin di California, yang memperoleh gambar komersial mengatakan struktur identik menyerupai silo yang ada yang dirancang untuk meluncurkan rudal balistik berujung nuklir Tiongkok, seperti dilansir dari Indozone, Sabtu (3/6/2021).
Negara komunis diperkirakan memiliki sekitar 300 senjata nuklir, ini jumlah yang relatif rendah jika dibandingkan dengan negara adidaya lainnya seperti Rusia dan AS yang diketahui memiliki sekitar 11.000 di antara mereka.
Pekerjaan konstruksi menunjukkan Tiongkok ingin memperkuat kemampuan nuklirnya, Jeffrey Lewis, seorang direktur dan peneliti utama di James Martin Center, mengatakan kepada The Post.
“Jika silo yang sedang dibangun di lokasi lain di seluruh Tiongkok ditambahkan ke penghitungan, totalnya menjadi sekitar 145 silo yang sedang dibangun,” kata Lewis kepada surat kabar AS.
“Kami percaya Tiongkok sedang memperluas kekuatan nuklirnya sebagian untuk mempertahankan pencegah yang dapat bertahan dari serangan pertama AS dalam jumlah yang cukup untuk mengalahkan pertahanan rudal AS,” tambahnya.
Dia juga memperingatkan silo bila menembakkan beberapa hulu ledak sejauh 9.300 mil, menempatkan daratan AS dalam jangkauan.
Pekerjaan pembangunan yang diduga terkonsentrasi di dua lokasi terpisah dua mil di lembah gurun di barat dan barat daya Yumen.
Banyak silo tetap tertutup dan tersembunyi, sebuah taktik yang diperoleh sebelum dilakukan Tiongkok di situs silo lainnya. Satu gambar terlihat menunjukkan pekerjaan bangunan di pusat kendali.
Pada bulan April, komandan pasukan nuklir AS Laksamana Charles Richards memperingatkan ekspansi menakjubkan program rudal Tiongkok.
Negara tersebut juga dilaporkan telah menambah kapal selam nuklir baru ke armada angkatan laut. Walau tekanan internasional meningkat, Tiongkok sejauh ini menolak untuk memasuki diskusi tentang kontrol senjata dengan AS dan Rusia.(indozone)