seputar-Jakarta | Jack Ma, konglomerat asal Tiongkok dan pendiri Alibaba, selalu menjadi sorotan publik dunia, terutama sejak kritiknya mengenai sistem keuangan Tiongkok di bawah Presiden Xi Jinping.
Dia pernah pernah mengkritik bahwa industri perbankan Tiongkok cukup kaku karena hanya memberikan pelayanan kepada segelintir masyarakat.
“Industri keuangan Tiongkok, terutama industri perbankan, hanya melayani 20 persen klien dan saya melihat ada 80 persen klien yang tidak tercakup [oleh layanan mereka],” katanya dalam suatu talkshow, dikutip dari The Wall Street Journal, Selasa (5/1//2013).
Lalu pada Oktober 2020, Jack Ma mengkritik lagi sistem keuangan pemerintah Tiongkok. Akibatnya dia dijegal pemerintahan Xi Jinping. Perusahaannya Alibaba dan Ant Group ditekan dan kena denda, dan Jack Ma pun tak lagi muncul di publik.
Bulan November seharusnya menjadi waktu terbaik bagi Jack Ma. Setahun yang lalu, Ant Group sebetulnya berencana untuk go public alias menawarkan saham perdana (initial public offering/IPO) dengan mengincar dana senilai US$37 miliar atau setara dengan Rp529 triliun (kurs Rp14.300/US$).
Namun Beijing mengekang kerajaan bisnis yang dibangun Jack Ma ini, dan tiba-tiba memotong ‘sayap bintang’ perusahaan tech terbesar Tiongkok itu.
Sekarang, untuk menghibur investor dengan hati-hati, taipan e-commerce dan miliarder dunia ini mulai kembali ke publik, mengambil langkah tentatif pertamanya balik ke panggung global dengan perjalanan sederhana ke Eropa di mana dia mengembangkan hobi pribadinya seperti hortikultura.
Kunjungan ini berbeda dari kunjungan bak seorang ‘negarawan’ yang dilakukan Ma pada 2017 ketika ia melakukan perjalanan ke New York untuk bertemu Presiden AS terpilih Donald Trump untuk bicara empat mata di Trump Tower, beberapa hari sebelum pelantikan Trump dan berjanji untuk menciptakan satu juta pekerjaan Amerika.
Dilansir empat sumber Reuters yang dekat dengan Alibaba, dikutip Sabtu ini (6/11/2021), pertemuan tingkat tinggi itu, mengguncang pemerintah Tiongkok. Pejabat Tiongkok memberi tahu Alibaba bahwa Beijing tidak suka Jack Ma bertemu Trump tanpa izin terlebih dahulu.
Apalagi kala itu, Trump mulai sering mengkritik Tiongkok mengambil pekerjaan orang Amerika. Para sumber ini mengatakan inilah yang menjadi titik balik di mana relasi Jack Ma dengan Beijing mulai rusak. Akan tetapi kala itu, belum ada tindakan tegas.
Yayasan amal Ma, yang menangani pertanyaan media pun, tidak menanggapi permintaan komentar Reuters.
Kantor Informasi Dewan Negara (State Council Information Office) dan Kementerian Luar Negeri Tiongkok tidak menanggapi permintaan komentar. Semua sumber menolak disebutkan namanya karena sensitivitas masalah ini.
Pertemuan pada 9 Januari 2017 itu terjadi pada saat ketegangan tinggi terjadi antara kedua negara setelah Trump mengkritik Tiongkok selama kampanye pemilihannya, menyalahkannya atas hilangnya pekerjaan Amerika.
Seorang juru bicara Trump tidak menanggapi permintaan komentar.
Investor yang haus akan petunjuk tentang situasi Ma, pun berspekulasi tentang kunjungan Ma di pulau Mallorca Spanyol bulan lalu, menjadi perjalanan pertamanya ke luar negeri dalam lebih dari setahun.
Pihak berwenang Tiongkok pun menindak tegas kerajaan bisnis Ma setelah dia memberikan pidato di Shanghai pada Oktober tahun lalu dengan menuduh pengawas sistem keuangan di Tiongkok banyak menghambat inovasi.
Regulator pun menangguhkan pencatatan perusahaan (IPO) fintech Ant Group senilai US$37 miliar, dua hari sebelum debut yang direncanakan pada 5 November.
Pemerintah Tiongkok memerintahkan agar Ant direstrukturisasi dan memerintahkan penyelidikan antimonopoli ke dalam bisnis Ma, yang akhirnya mengarah ke rekor denda senilai US$2,75 miliar atau Rp39 triliun untuk Alibaba pada bulan April 2021.
Tindakan keras telah menyebar ke seluruh sektor swasta, dengan pejabat Tiongkok memperketat pengawasan perusahaan di bidang teknologi, real estat, game, pendidikan, cryptocurrency, dan keuangan.
“Mengingat Jack tampak terlalu provokatif, tidak sejalan dengan pendekatan baru terhadap pemerintahan yang dianut oleh Xi, dia adalah target pertama yang wajar untuk memberi sinyal bahwa perubahan besar telah dimulai,” kata Duncan Clark, ketua perusahaan penasihat investasi BDA yang berbasis di Beijing, Tiongkok dan penulis buku tentang Alibaba dan Ma.
“Jack sering bertemu dengan presiden asing, perdana menteri, keluarga kerajaan, selebritas di tempat-tempat seperti Davos atau dalam kunjungannya sendiri ke luar negeri. Ada arus pengunjung VIP yang konstan untuk melihatnya di Hangzhou juga,” katanya, dikutip Reuters.
Namun, jangkauan global Ma tidak berakhir setelah pertemuan Trump.
Antara 2018 dan 2020 ia mengadakan pembicaraan dengan sejumlah tokoh terkenal, termasuk Sekretaris Jenderal PBB António Guterres, Ratu Rania dari Yordania, politisi veteran Malaysia Mahathir Mohamad dan kemudian Perdana Menteri Belgia Charles Michel, menurut portal berita Alibaba Alizila dan laporan media.
Menurut sumber lain, di kantor pusat Alibaba di Hangzhou, Ma memiliki gedung khusus yang menampung museum perusahaan tempat Ma dan mitra bisnisnya Joe Tsai akan membawa para pengunjung dan investor untuk berkeliling.
Tsai tidak menanggapi permintaan komentar melalui Alibaba.
Ma memandang pertemuan dengan politisi asing sebagai “diplomasi tidak resmi” untuk Tiongkok, yang dia senang lakukan, kata sumber tersebut.
Alibaba mengatakan kepada Reuters bahwa mereka memiliki fasilitas penerimaan tamu yang dikenal sebagai Pavilion 9 yang menawarkan tur visual tentang sejarah dan gambaran bisnis Alibaba.
Perusahaan tidak menanggapi pertanyaan lain untuk cerita ini kepada Reuters.
South China Morning Post, media milik Alibaba, mengatakan bulan lalu Ma mengunjungi Eropa dalam “tur studi pertanian dan teknologi yang terkait dengan masalah lingkungan”. Kabat ini mengutip seseorang yang mengetahui rencana perjalanan Ma ke Eropa.
Minggu lalu surat kabar itu menerbitkan foto-foto Ma mengenakan gaun pelindung putih dan memegang pot bunga.
Media itu menyatakan, Ma akan terus melakukan tur ke perusahaan-perusahaan Eropa dan lembaga penelitian yang terlibat dalam infrastruktur pertanian dan pemuliaan tanaman. (cnbcindonesia)