seputar – Kinshasa | Duta Besar Italia untuk Republik Demokratik Kongo, pengawalnya dan seorang supir dari Program Pangan Dunia Perserikatan Bangsa-Bangsa (WFP) tewas pada Senin (22/2) waktu setempat ketika rombongan mereka diserang di wilayah Kongo bagian timur.
Seperti dilansir Reuters, Selasa (23/2/2021), juru bicara Taman Nasional Virunga mengatakan bahwa serangan terhadap rombongan Dubes Italia terjadi sekitar pukul 10.15 pagi waktu setempat. Serangan itu dilakukan dalam upaya percobaan penculikan di dekat kota Kanyamahoro, sekitar 25 Km sebelah utara ibu kota regional, Goma.
Dalam sebuah pernyataan yang dirilis oleh pemerintah Italia, para korban yang tewas diidentifikasi sebagai Luca Attanasio (43) atau sang Dubes, seorang polisi militer Italia bernama Vittorio Iacovacci (30) dan seorang supir asal Kongo, yang namanya belum dirilis.
Lebih lanjut, sang supir diketahui bekerja untuk WFP, dan beberapa penumpang lainnya terluka.
Belasan anggota kelompok bersenjata beroperasi di dan sekitar wilayah Virunga, yang terletak di sepanjang perbatasan Kongo dengan Rwanda dan Uganda. Penjaga taman Nasional Virunga mengaku telah berulang kali diserang dan sekitar enam orang tewas dalam penyergapan bulan lalu.
Gubernur provinsi Kivu Utara, Carly Nzanzu Kasivita, mengatakan kepada Reuters bahwa penyerang menghentikan konvoi dengan melepaskan tembakan peringatan. Mereka membunuh pengemudi dan memimpin yang lain untuk masuk ke hutan, kemudian seorang penjaga taman melepaskan tembakan.
Nzanzu menyatakan bahwa para penyerang membunuh sang pengawal dan Dubes Italia juga tewas.
Juru bicara Virunga, Oliver Mukisya, mengatakan belum ada indikasi siapa yang berada di balik serangan itu, dan juga belum ada yang mengklaim bertanggung jawab.
“Saya berjanji kepada pemerintah Italia bahwa pemerintah negara saya akan melakukan segalanya untuk menemukan siapa di balik pembunuhan mengerikan ini,” kata Menteri Luar Negeri Kongo, Marie Ntumba Nzeza.
Dalam Perjalanan
WFP mengatakan delegasinya saat itu sedang dalam perjalanan untuk mengunjungi program pemberian makan sekolah di Rutshuru. Dikatakan jalan sebelumnya telah diamankan meski tak ada pengawalan keamanan.
Dalam sebuah foto yang dibagikan di media sosial, Attanasio tampak berbaring di pelukan seorang pria di belakang jip otoritas taman nasional setempat. Sementara jendela kendaraan milik WFP itu pecah.
“Ini sangat mengejutkan dan luar biasa menyedihkan, ketika saya mengetahui tentang kematian duta besar kami untuk Republik Demokratik Kongo dan seorang polisi Carabinieri hari ini,” kata Menteri Luar Negeri Italia, Luigi Di Maio, dalam pernyataannya.
“Situasi terkait serangan brutal ini masih belum jelas dan belum ada upaya yang akan dilakukan untuk menjelaskan apa yang terjadi.”
Menurut situs Kementerian, Attanasio menjadi Kepala Misi Italia di ibu kota Kinshasa sejak tahun 2017, dan menjadi Duta Besar tahun 2019. Dia telah menikah dan memiliki tiga anak perempuan, menurut halaman Facebook-nya.
“Dia adalah seorang diplomat muda yang antusias dengan kepekaan yang tinggi terhadap masalah sosial,” kata Mauro Garofolo di yayasan amal Sant’Egidio yang berbasis di Roma.
“Dia mengikuti dengan cermat pekerjaan kami seperti program kami untuk membantu penderita HIV / AIDS.”
Serangan pada Senin (22/2) waktu setempat terjadi di desa yang sama dengan kasus penculikan dua turis Inggris pada 2018.(detik)