seputar-Budapest | Ribuan warga Hongaria berunjuk rasa di Budapest dalam menentang rencana pembangunan sebuah universitas Tiongkok di wilayah ibu kota.
Demonstran menilai proyek tersebut dapat mengganggu pendidikan tinggi dalam negeri dan meningkatkan pengaruh otoritas komunis Tiongkok.
Pemerintahan Hongaria di bawah Perdana Menteri Viktor Orban selama ini menjalin hubungan erat dengan Tiongkok.
Sebelumnya pada bulan ini, Hongaria memblokade pernyataan Uni Eropa yang mengkritik Tiongkok atas perlakuannya terhadap masyarakat Hong Kong.
Berlangsung selama Sabtu kemarin, para pengunjuk rasa menentang rencana pembangunan Universitas Fudan di Budapest. Dilansir dari laman BBC pada Minggu (6/6/2021), mereka berjalan menyusuri berbagai ruas jalan utama ibu kota menuju gedung parlemen.
“Orban dan (partai sayap kanan) Fidesz mencitrakan diri mereka sebagai anti-komunis, tapi pada kenyataannya, komunis adalah teman mereka,” kata seorang mahasiswa bernama Szonja Radics kepada kantor berita AFP.
Demonstran lainnya bernama Patrik menyarankan agar segala bentuk pendanaan pemerintah untuk Universitas Fudan sebaiknya digunakan untuk “meningkatkan kampus-kampus milik kita sendiri.”
Konstruksi Universitas Fudan di Budapest diestimasi menelan biaya hingga USD1,8 miliar. Angka tersebut lebih tinggi dari total anggaran yang dihabiskan pemerintahan Orban untuk pendidikan tinggi di Hongaria sepanjang 2019.
Menurut dokumen yang didapat oleh media investigatif Direkt36, sekitar USD1,5 miliar dari biaya pembangunan berasal dari dana pinjaman sebuah bank Tiongkok.
Sementara berdasarkan survei kelompok Republikon Institute, sekitar dua per tiga warga Hongaria tidak mendukung pembangunan universitas Tiongkok di dalam negeri.
Pembangunan kampus juga ditentang Wali Kota Budapest Gergely Karacsony.
Universitas Fudan adalah salah satu institusi pendidikan ternama Tiongkok. Pembangunan kampusnya di Budapest, yang diestimasi selesai pada 2024, akan menjadi yang pertama di negara UE. (medcom)