seputar-Jakarta | Whirlpool Corporation menawarkan insentif US$1.000 kepada siapa saja pekerja mereka yang mau divaksin covid-19.
Insentif vaksin terbaru yang dipastikan kebenarannya oleh perusahaan asal Amerika Serikat (AS) yang bergerak di bidang industri retail ini sekaligus menggarisbawahi bahwa perusahaan di Negeri Paman Sam sedang berupaya untuk memenangkan pertarungan atas para pekerja yang enggan divaksin.
Insentif vaksin ini diberikan saat pemerintahan Presiden AS Joe Biden sedang mempersiapkan aturan darurat yang akan mewajibkan perusahaan besar, seperti Whirlpool, memastikan seluruh pekerja di lingkungan kerja mereka sudah divaksin.
Pejabat pemerintahan Biden menyatakan perusahaan yang tidak mematuhi kewajiban itu bakan didenda US$14 ribu per pelanggaran. Sebenarnya, sebelum tawaran US$1.000 diberikan, Whirlpool sudah mengiming-imingi pekerja mereka insentif supaya mau divaksin pada akhir pekan lalu.
Tapi tawaran insentif yang diberikan kurang dari US$1.000. Juru Bicara Whirlpool Chad Parks, juru bicara perusahaan mengatakan peningkatan insentif akan berlaku untuk pekerja yang sebelumnya divaksinasi serta yang baru divaksinasi.
Dia menolak untuk mengatakan berapa banyak insentif sebelumnya.
“Kesehatan dan keselamatan karyawan kami tetap menjadi prioritas utama kami. Sepanjang pandemi ini, mereka telah bekerja tanpa lelah untuk melayani konsumen kami, yang semakin bergantung pada produk kami untuk membersihkan, memasak, dan menyediakan penyimpanan makanan dan obat-obatan yang layak di rumah mereka, dan kami bekerja untuk memastikan kami dapat mengirimkannya,” katanya seperti dikutip dari CNN.com, Selasa (14/9).
Insentif vaksin senilai $1.000 yang ditawarkan Whirlpool, sama dengan yang diberikan oleh Vanguard, salah satu manajer aset terbesar di dunia. Insentif Vanguard sebesar $1.000 berlaku untuk sekitar 16.500 karyawan perusahaan AS yang bisa menunjukkan bukti vaksinasi pada 1 Oktober. (cnnindonesia)