seputar – Jerman | Otoritas bea cukai di Jerman dan Belgia menyita jumlah kokain yang mencapai rekor – lebih dari 23 ton yang dikirim ke Belanda. Pejabat Jerman menemukan 16 ton dalam lima kontainer pengiriman yang telah tiba di pelabuhan Hamburg dari Paraguay awal bulan ini.
Sedangkan sebanyak 7,2 ton kokain disita di pelabuhan Antwerpen Belgia. Pejabat Jerman mengatakan kokain itu bernilai miliaran euro, seperti dilansir dari laman okezone.com, Kamis (25/2/2021).
Polisi Belanda mengatakan seorang pria berusia 28 tahun yang diduga terlibat dalam perdagangan narkoba telah ditangkap di Belanda. Pejabat bea cukai mengatakan dua penggerebekan yang terjadi awal bulan ini menyebabkan penyitaan “sejumlah besar kokain”.
Di Antwerp, obat itu disembunyikan di dalam wadah berisi balok kayu dari Panama. Kokain yang ditemukan di kota Hamburg, Jerman utara, disembunyikan dalam kaleng timah yang telah memasuki Eropa dengan kapal kontainer dari Paraguay.
Petugas bea cukai memutuskan untuk melihat lebih dekat ke peti kemas Paraguay setelah melihat “ketidakberesan” beberapa isinya, seperti kaleng timah yang seharusnya diisi dengan dempul.
“Di luar terlihat seperti barang asli, dikemas persis di balik pintu peti kemas, ternyata banyak kaleng bekas terisi barang lain,” kata pejabat.
Penyelidik kemudian memerintahkan peti kemas untuk dibongkar, dan menemukan kokain disimpan di lebih dari 1.700 kaleng.
“Ini jumlah kokain terbesar yang pernah disita di Eropa dan salah satu penyitaan tunggal terbesar di dunia,” kata bea cukai Jerman, merujuk pada penangkapan di Hamburg saja.
“Kami memperkirakan nilai penjualan jalanan antara 1,5 miliar euro (Rp25,6 triliun) dan 3,5 miliar euro (Rp60 triliun) untuk 16 ton kokain,” kata pejabat bea cukai Hamburg Rene Matschke kepada kantor berita AFP.
Hamburg adalah pelabuhan terbesar ketiga di Eropa, dan terbesar di Jerman.
Diketahui, Paraguay telah menjadi negara transit utama untuk narkoba selama bertahun-tahun.
Geng-geng perdagangan narkoba yang kuat dari negara tetangga Brasil, seperti First Capital Command (PCC), telah berkembang melintasi perbatasan ke Paraguay dan menjalankan banyak operasi penyelundupan di sana.
Obat-obatan terlarang itu sering dikirim dalam kontainer dari Paraguay ke kota-kota pelabuhan di Eropa.
Pada Oktober tahun lalu, 11,5 ton kokain ditemukan tersembunyi di dalam wadah besi tua yang telah tiba di Antwerp dari Amerika Selatan.
Pada Agustus 2019, petugas bea cukai di pelabuhan Hamburg menyita sekitar 4,5 ton kokain dari pengiriman yang terdaftar sebagai kacang kedelai. Para pejabat mengatakan pada saat itu hasil tangkapan itu bisa bernilai hingga 1 miliar euro (Rp17 triliun), tergantung pada kemurniannya.
Kokain dengan kemurnian tinggi dapat dipotong atau dibagi, dengan berbagai zat ditambahkan untuk meningkatkan keuntungan saat dijual di jalanan. Tahun lalu, sekitar 102 ton kokain dicegat saat menuju Eropa.(okezone)