seputar – Roma | Paus Fransiskus menyerukan umat Katolik di seluruh dunia untuk berdoa dan melaksanakan puasa, agar kedamaian dan persaudaraan tercipta di Afghanistan. Paus ikut prihatin usai Taliban mengambil alih kekuasaan dua pekan lalu.
“Saya minta semua untuk terus membantu siapapun yang sedang membutuhkan, dan berdoa agar dialog dan solidaritas bisa membawa kedamaian dan hidup berdampingan seperti saudara yang menawarkan harapan bagi masa depan negara,” kata Paus, dikutip dari CNN, Selasa (31/8/2021).
Permintaan itu disampaikan Paus Fransiskus kepada para peziarah dan turis di lapangan Santo Petrus, Vatikan dalam pemberkatan mingguannya.
“Sebagai orang Kristen (Katolik) situasi ini mengikat kita. Dan karena itu, saya mengimbau semua orang untuk meningkatkan doa dan melaksanakan puasa, doa dan puasa, doa dan penyesalan. Kini saat yang tepat melakukannya,” lanjutnya.
Paus mengikuti berita mengenai peristiwa yang terjadi di Afghanistan dan menyebutnya sebagai “kekhawatiran yang besar”. Ia juga turut berduka atas serangan bom yang terjadi di sekitar bandara Kabul pekan lalu dan menewaskan banyak korban.
Paus mengatakan ia dekat dengan mereka yang mencari bantuan dan perlindungan. Pernyataan ini merujuk pada warga Afghanistan yang mencoba meninggalkan negara tersebut.
Sejak Taliban berhasil menguasai Afghanistan, situasi di Kota Kabul dalam kekacauan. Banyak penduduk lokal dan warga negara asing yang ingin lari dari negara tersebut menghindari cengkeraman Taliban.
Sejumlah negara pun berusaha mati-matian untuk mengevakuasi warganya termasuk Amerika Serikat (AS). AS kini hanya punya sisa waktu satu hari untuk mengangkut seluruh pasukannya dari Afghanistan.
Di tengah upaya evakuasi, terjadi dua ledakan bom di sekitar bandara Kabul pada Kamis (26/8) waktu setempat. ISIS wilayah Afghanistan atau ISIS-K mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu.
Mengantisipasi serangan serupa, AS menyerang ISIS-K di Kabul pada Sabtu. Serangan itu menewaskan dua pentolan organisasi radikal tersebut.
Di hari berikutnya, Minggu (29/8), AS melakukan serangan lagi menggunakan drone, untuk menargetkan orang yang diduga akan menyerang bandara. Imbas serangan tersebut, sembilan warga sipil dan enam anak-anak tewas.(CNN)