seputar – Jakarta | Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat (AS) memberikan peringatan terbaru terkait penyebaran varian Omicron di negara itu. Disebutkan bahwa varian ini telah merebak di 15 negara bagian dan diprediksi akan menaikkan jumlah infeksi Covid-19 harian.
Mengutip CNBC International, Direktur CDC Dr. Rochelle Walensky menyebut bahwa saat ini pihaknya terus menerus memantau perkembangan kasus baru yang diakibatkan varian Covid terbaru ini. AS sendiri mengalami kenaikan kasus signifikan hingga 100.000 lebih beberapa hari terakhir.
“Kami tahu kami memiliki beberapa lusin kasus dan kami mengikuti mereka dengan cermat. Dan kami setiap hari mendengar tentang semakin banyak kasus yang mungkin terjadi sehingga jumlahnya kemungkinan akan meningkat, “kata Walensky dikutip Senin, (6/12/2021).
AS sendiri pertama kali mendeteksi adanya varian ini dalam wilayahnya pada 1 Desember lalu di California. Kasus itu ditemukan dari pasien yang kembali ke San Francisco dari Afrika Selatan, yang notabenenya menjadi episentrum pertama penularan virus.
Akibat dari hal ini, Washington membatasi perjalanan bagi warga non-AS dari Afrika Selatan, Botswana, Zimbabwe, Namibia, Lesotho, Eswatini, Mozambik, dan Malawi. Sementara itu, meski Omicron saat ini masih menjadi kekhawatiran besar, kasus yang terjadi di Negeri Paman Sam itu masih didominasi oleh varian Delta.
“Kami memiliki sekitar 90 hingga 100.000 kasus per hari saat ini di Amerika Serikat, dan 99,9% di antaranya adalah varian Delta,” tambah Walensky.
AS hingga saat ini masih menjadi negara dengan jumlah kasus Covid-19 terbanyak di dunia. Negara terpadat ketiga itu melaporkan 49 juta kasus yang diiringi 787 ribu kematian sejak virus itu memasuki wilayahya.(CNBC)