seputar – Jakarta | Kasus kematian akibat Covid-19 di Eropa semakin mengkhawatirkan. Kini ada lebih dari 1,5 juta orang telah meninggal akibat Covid-19 di benua itu per Kamis (25/11/2021) pagi.
Menurut penghitungan data resmi AFP, jumlah kematian resmi mencapai 1.500.105 orang. Jumlah ini gabungan dari 52 negara dan dihitung sejak kematian pertama dicatat di wilayah tersebut pada Februari 2020.
Sebelumnya Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sempat memprediksi jumlah kematian di benua itu bisa mencapai 2,2 juta pada musim dingin ini jika Eropa tetap “dalam cengkeraman kuat” Covid-19.
“Kematian kumulatif yang dilaporkan diproyeksikan mencapai lebih dari 2,2 juta pada musim semi tahun depan,” kata WHO.
WHO mengatakan sekitar 700.000 orang bisa meninggal dalam beberapa bulan mendatang. Badan PBB ini juga memperkirakan stres tinggi atau ekstrem di unit perawatan intensif (ICU) di 49 dari 53 negara akan terjadi antara sekarang dan 1 Maret 2022.
Mengutip angka dari Institute for Health Metrics and Evaluation, WHO melaporkan jika Covid-19 adalah penyebab utama kematian di seluruh Eropa dan Asia Tengah.
Kenaikan di Eropa didorong oleh kombinasi virus corona varian Delta yang sangat menular, cakupan vaksinasi yang tidak mencukupi dan pelonggaran tindakan protokol kesehatan seperti pemakaian masker dan jarak fisik.
Menurut data WHO, kematian terkait Covid-19 meningkat minggu lalu menjadi hampir 4.200 per hari, dua kali lipat dari 2.100 kematian per hari pada akhir September.
WHO juga mengatakan semakin banyak bukti bahwa perlindungan yang diinduksi vaksin terhadap infeksi dan penyakit ringan sedang menurun.
Direktur regional WHO Eropa Hans Kluge dalam sebuah pernyataan menyerukan pendekatan “vaksin plus”, yang terdiri dari vaksinasi, jarak sosial, penggunaan masker wajah dan cuci tangan.
WHO mengatakan masker wajah mengurangi kejadian Covid-19 sebesar 53% menurut sebuah penelitian baru-baru ini, dengan lebih dari 160.000 kematian dapat dicegah (1 Maret) jika cakupan masker universal 95% tercapai.(CNBC)