seputar – New Delhi | Kisah pilu kembali terjadi di India. Dalam sebuah insiden tragis, seorang bayi ditemukan di samping jenazah ibunya yang diduga telah meninggal selama 2 hari.
Dilaporkan juga bahwa bayi tersebut tidak makan atau minum sejak ibunya meninggal dunia. Hal yang paling menyayat hati adalah tidak ada sama sekali tetangganya yang berani menghubungi keluarga mereka karena takut kena Corona.
Setelah tercium bau dari jenazah sang ibu, barulah para warga memanggil polisi ke kediaman mereka di Pimpri Chinchwad, India. Polisi kemudian mendobrak pintu rumah dan menemukan bayi tersebut di sebelah ibunya.
Dilaporkan dari media lokal NDTV, para tetangga menolak untuk menggendong bayi malang itu karena khawatir virus Corona. Polisi Sushila Gabhale dan Rekha Waze pun mengambil alih dan memberinya makan.
“Saya juga punya dua anak, satu usia delapan, satu usia enam. Bayinya seperti anak saya sendiri, dia minum susu dengan sangat cepat karena dia sangat lapar,” kata Sushila Gabhale.
Rekannya, Rekha, mengatakan anak itu secara ajaib baik-baik saja, hanya mengalami demam.
“Anak itu sedikit demam saat kami tunjukkan ke dokter. Dia menyuruh kami memberinya makan dengan baik, selebihnya baik-baik saja. Setelah memberi makan bayi biskuit dengan air, kami membawa anak itu ke rumah sakit pemerintah untuk tes COVID,” ujar Rekha.
Tes Corona menunjukkan sang bayi negatif Corona.
Masih dilakukan otopsi untuk mengungkap penyebab kematian sang ibu. Belum diketahui apakah dia meninggal sebagai pasien Corona atau tidak.
“Suami wanita itu dilaporkan pergi ke Uttar Pradesh untuk bekerja. Kami menunggu dia kembali,” kata Prakash Jadhav, Inspektur Polisi.
Tak Berbeda dari Genosida
Sementara itu, Pengadilan di India pada Selasa (4/5/2021), mengatakan kematian pasien COVID-19 karena tak mendapat suplai oksigen merupakan kejahatan dan tak jauh berbeda dari genosida. Pengadilan menuntut pemerintah setempat memperbaiki respons penanganan krisis COVID-19.
Pengadilan Tinggi Allahabad membuat pernyataan tersebut dalam sidang terkait penanganan krisis di Uttar Pradesh. Pengadilan menghadirkan bukti-bukti video yang menunjukkan penimbunan silinder oksigen dan penganiayaan orang-orang miskin yang memohon suplai oksigen medis.
“Kematian pasien COVID-19 karena tidak menyuplai oksigen ke rumah sakit adalah sebuah tindakan kejahatan. Ini tidak jauh berbeda dari tindakan genosida oleh mereka yang telah diberi tanggung jawab memastikan pengadaan dan rantai suplai oksigen medis,” kata pengadilan seperti dikutip dari CNN, Rabu (5/5/2021).
Ada dua cerita kematian pasien COVID-19 yang mendapat perhatian khusus yaitu Meerut dan Lucknow. Pengadilan memerintahkan dilakukan investigasi lebih lanjut.
Hingga saat ini pemerintah Uttar Pradesh belum memberikan respons formal terhadap keputusan pengadilan.(detik/CNN)