seputar-Yerusalem | Untuk pertama kalinya dalam 6 tahun, Kota Yerusalem diselimuti salju. Bangunan suci seperti kompleks Masjid Al Aqsa dan Tembok Ratapan terlihat memutih.
Mengutip BBC, Jumat (19/2/2021) masyarakat di kota Yerusalem pun bermain-main di luar menikmati suasana yang jarang mereka temui. Masyarakat yang tinggal lebih jauh dari Yerusalem pun turut datang.
Beberapa jamaah berdoa di luar Kubah Batu atau Dome of The Rock yang sebagian tertutup salju. Sementara yang lain ada yang membuat manusia salju atau bermain saling melempar bola salju. Bangunan suci di atas bukit itu merupakan bangunan suci ketiga buat kalangan muslim sementara yang lain merupakan bangunan suci buat umat Yahudi.
Salju mulai turun pada Rabu malam lalu, saat hujan badai disertai petir dan suhu dingin melanda kawasan Timur Tengah, termasuk Yerusalem. Polisi Israel mengutip AP, sampai harus menutup jalan-jalan utama antara Tel Aviv dan Yerusalem karena salju yang tebal.
Salju juga menyelimuti dataran tinggi Golan di dekat perbatasan Suriah yang diaku oleh Israel. Selain Israel, salju juga menyelimuti Suriah, Lebanon dan Yordania pada Rabu 17 Februari lalu.
Salju akhirnya bisa menyelimuti daerah yang belum pernah terkena selama beberapa tahun. Turunnya salju membuat proses vaksinasi menjadi tertunda di negara-negara tersebut.
Salju pertama kali turun dalam beberapa tahun di Marjayoun, Lebanon dan juga di Bayda, Libia. Di Lebanon, angin yang kencang membuat listrik mati di beberapa bagian. Hal ini memaksa warga menggunakan genset selama berjam-jam. Sementara tim penyelamat membantu 4 pengendara yang terjebak dalam mobil.
Hujan Salju Pertama dalam 6 Tahun
Warga Yerusalem terbangun melihat hamparan salju menyelimuti kota mereka pada Kamis (18/2) waktu setempat. Hujan salju di wilayah Yerusalem ini tercatat sebagai yang pertama dalam enam tahun terakhir.
Seperti dilansir media lokal Israel, Haaretz, Jumat (19/2/2021), hujan salju dilaporkan mulai turun di Yerusalem sejak Rabu (17/2) sore waktu setempat, dan mencapai ketebalan 7-10 cm pada malam hari.
Badan Meteorologi Israel (IMS), seperti dilansir The Times of Israel, sebelumnya merilis peringatan soal hujan salju ini. “Hujan disertai badai petir diperkirakan melanda Negev bagian utara. Salju diperkirakan turun di area pegunungan utara dan tengah, termasuk Yerusalem,” demikian pernyataan IMS.
Menurut IMS, suhu udara di Yerusalem merosot ke 0 derajat Celsius sepanjang malam dan lebih banyak salju berakumulasi pada keesokan pagi. Beberapa area diperkirakan melihat timbunan salju setebal 5-10 cm. Alat pembersih salju dan garam disiapkan untuk membersihkan jalanan dari timbunan salju.
Akibat cuaca dingin yang tidak biasa ini, aktivitas sekolah diundur dengan kegiatan belajar-mengajar baru dimulai pukul 09.00 waktu setempat.
Ruas jalan Route 1 di Yerusalem ditutup untuk kedua arah semalaman dan baru dibuka pada Kamis (18/2) pagi waktu setempat. Layanan kereta api juga sempat terhenti akibat salju, sebelum dilanjutkan pada pagi harinya. Hal serupa juga dialami layanan transportasi umum lainnya di Yerusalem.
Hujan salju terus mengguyur pada Rabu (17/2) malam di Dataran Tinggi Golan, juga di area-area dataran tinggi di Galilee dan Tepi Barat bagian utara. Di kawasan pegunungan Hermon, ketebalan salju dilaporkan mencapai 60 cm dan hujan salju terus turun sampai Kamis (18/2) waktu setempat.
Warga wilayah Merom Golan terbangun pada Kamis (18/2) pagi waktu setempat, dengan melihat salju setebal 40 cm menyelimuti area sekitar tempat tinggal mereka. Sedangkan di wilayah Safed, salju dilaporkan mencapai ketebalan 5 cm.
Salju juga dilaporkan turun, meski sedikit, di Mitzpeh Ramohn yang merupakan kota di tengah gurun Negev dan terletak di wilayah pedalaman Israel bagian selatan.
Sebagian besar sekolah di wilayah Merom Golan, Upper Galilee dan Golan ditutup sementara sepanjang Kamis (18/2) waktu setempat. Ruas jalanan di Golan dan Galilee ditutup sementara dan transportasi umum mengalami gangguan.
Cuaca dingin tidak biasa ini diperkirakan berangsur-angsur melemah sepanjang Kamis (18/2) waktu setempat, dengan hujan salju diperkirakan berlanjut di Yerusalem dan wilayah perbukitan utara. Pada Jumat (19/2) waktu setempat, hujan diprediksi akan turun dan sangat dingin.
Tahun 2015 lalu, badai salju hebat melanda kota Yerusalem yang membuat kota suci itu diselimuti salju hingga setebal 20 cm. Saat itu, salju menyelimuti tempat-tempat penting di Yerusalem seperti tembok ratapan dan masjid kubah batu. Transportasi di kota itu pun lumpuh total. (detik)