seputar-Jakarta | Banjir bandang menerjang Jerman dan Belgia dalam beberapa hari terakhir. Sedikitnya 128 orang meninggal sementara ratusan orang lainnya hilang.
Negara bagian Rhineland-Palatinate dan North Rhine-Westphalia (NRW) di Jerman menjadi wilayah paling terdampak banjir bandang tersebut.
Menurut AFP, banjir bandang yang menerjang Jerman kali ini disebabkan oleh cuaca buruk yang menghantam wilayah Eropa dalam beberapa hari terakhir.
Akibatnya, sungai di Jerman bagian barat meluap dan menyapu rumah-rumah warga pada Rabu (14/7/2021) waktu setempat.
Frank Thel, seorang penduduk di daerah Schuld, Rhineland-Palatinate, mengaku hanya bisa melihat para penduduk melambaikan tangan meminta pertolongan dari balik jendela. Sedangkan bangunan di sekitarnya hancur tersapu banjir bandang.
Bendungan di sepanjang sungai Rur di negara bagian North Rhine-Westphalia jebol pada Jumat (16/7) malam. Sekitar 700 warga di Ophoven dievakuasi ke lokasi yang aman.
Akibat peristiwa itu, petugas berwenang Jerman menerjunkan tim untuk memantau dengan cermat waduk-waduk di wilayah tersebut.
Dari hasil pemantauan drone, petugas tidak menemukan kerusakan yang signifikan. Petugas juga telah membuka saluran yang tersumbat untuk membantu penyaluran air.
Dalam musibah ini, pemerintah Jerman juga telah mengerahkan 850 tentara untuk membantu proses evakusi korban.
Selain Jerman, cuaca buruk juga menghantam negara-negara tetangganya seperti Luksemburg, Belanda, dan Belgia. Dalam musibah ini, Belgia ikut merasakan dampak banjir bandang yang merenggut korban jiwa.
Berdasarkan data AFP, Sabtu (17/7), korban meninggal di Belgia dalam bencana ini tercatat mencapai 20 jiwa.
“Air naik dengan cepat. Sangat mengerikan,” kata Thierry Bourgeois, seorang penduduk Kota Liege, Belgia yang ikut menyaksikan kengerian banjir bandang.
Sementara di Jerman, bertambah menjadi 108 tewas akibat banjir di dua negara bagian Rhineland-Palatinate dan North Rhine-Westphalia.
11 Keluarga WNI Terdampak
Korban meninggal akibat banjir bandang di Jerman terus bertambah hingga mencapai 133 jiwa. KJRI Frankfurt mencatat 11 keluarga WNI terdampak banjir. Mereka telah dievakuasi ke fasilitas pemerintah setempat.
“Terkait banjir di Jerman, sampai dengan 17 Juli 2021 08.00 CET dilaporkan 133 orang meninggal dunia. Tidak ada laporan korban jiwa WNI,” tulis keterangan resmi KJRI Frankfurt, Sabtu (17/7).
KJRI Frankfurt berhasil menjalin komunikasi dengan 5 WNI yang sedang Ausbildung (magang) di Bad-Neuenahr. Kondisi mereka dalam keadaan selamat.
KJRI Frankfurt juga telah menghubungi keluarga WNI yang menetap di wilayah terdampak.
Total terdapat 11 keluarga WNI terdampak banjir yang berada di Bad Neuenahr-Ahrweiler, Erftstadt (Köln) dan Bad Bidendorf (Sinzig). Saat ini kondisinya baik dan memiliki logistik yang cukup.
Sejauh ini KJRI Frankfurt terus memonitor perkembangan di lapangan supaya dapat mengupayakan bantuan kepada WNI terdampak. (cnnindonesia)