seputar – New Delhi | New Delhi dan Mumbai di India mulai memperlonggar pembatasan secara perlahan pada Senin ketika infeksi virus corona di negara itu turun ke level terendah dalam dua bulan.
Rumah sakit di dua kota terbesar itu – yang jumlah populasi keduanya sebesar 40 juta jiwa – telah dibanjiri pasien karena gelombang Covid-19 mematikan pada April dan Mei, disertai keterbatasan oksigen dan alat kesehatan lainnya.
Lonjakan besar membuat India melaporkan jumlah kasus dan kematian yang memecahkan rekor menjadi negara yang paling terpukul kedua setelah Amerika Serikat dengan hanya di bawah 29 juta infeksi.
Pihak berwenang di Delhi dan Mumbai, termasuk kota dan negara bagian lain, menerapkan pembatasan pergerakan dan aktivitas warga untuk mengatasi lonjakan.
“Kita harus tetap aman dari infeksi corona dan juga mengembalikan perekonomian pada jalurnya,” jelas Kepala Menteri Delhi, Arvind Kejriwal di Twitter pada Senin, dilansir France 24.
Pernyataan Kejrival ini bersamaan ketika beberapa toko dan mal dibuka kembali. Layanan Delhi Metro juga diizinkan beroperasi dengan kapasitas 50 persen.
Delhi melaporkan rata-rata 25.000 kasus harian selama masa puncak. Kasus infeksi turun menjadi 381 pada Minggu, menurut para pejabat.
Maharashtra, negara bagian terkaya di India dengan Mumbai sebagai ibu kotanya, memperlonggar pembatasan berdasarkan angka infeksi dan tingkat hunian rumah sakit. Di Mumbai, di mana muatan kasus meningkat sampai 11.163 pada awal April, hanya tercatat 794 kasus infeksi baru seperti dilansir dari Merdeka, Selasa (8/6/2021).
Mal-mal diizinkan buka kembali dengan pembatasan, tapi diizinkan buka kembali secara penuh di kota-kota dengan angka infeksi yang lebih rendah seperti Nagpur dan Aurangabad.
“Ini merupakan sebuah langkah dalam arah yang tepat,” jelas Rajendra Kalkar dari Phoenix Mills, yang mengelola tiga pusat perbelanjaan di Maharashtra.
“Toko-toko di mal kami kembali lagi dengan lambat. Ini langkah yang sangat disambut bagi ribuan pegawai mal dan karyawan ritel.”
Asosiasi Hotel dan Restoran India Barat memperkirakan lebih dari 2 juta lapangan pekerjaan hilang selama lockdown di Maharashtra.
Para ahli memperingatkan ketika krisis telah menurun di Delhi, Mumbai, dan kota-kota utama lainnya, penyakit ini masih menyebar di wilayah pinggiran dan beberapa negara bagian di selatan.
Mereka juga memperingatkan angka kematian yang masih tinggi.
Pada Senin, India melaporkan hanya sebanyak 100.000 infeksi baru – setelah beberapa hari mencatat 400.000 kasus pada Mei – dan hampir 2.500 kematian.
Kementerian Kesehatan menyampaikan total kematian hanya di bawah 347.000 sejauh ini, walaupun para pakar memperingatkan angka kematian sebenarnya bisa lebih tinggi.(merdeka)