seputar-Jakarta | Sepekan sejak kapal ikan Tiongkok tenggelam di Samudra Hindia, tujuh anak buah kapal (ABK) sudah berhasil ditemukan. Namun tidak ada awak yang selamat dan belum dapat dipastikan keberadaan ABK WNI di antara 7 jasad tersebut.
Kementerian Transportasi Tiongkok sebelumnya menyatakan tidak ada awak yang selamat dalam insiden kapal ikan terbalik di Samudra Hindia.
Kementerian Luar Negeri RI juga sudah menerima konfirmasi dari pihak Tiongkok mengenai kabar tersebut.
“Kemlu telah mendapat konfirmasi dari Kedutaan Besar RRT di Jakarta bahwa 7 jenazah ditemukan. Ketujuh jenazah tersebut belum dapat diidentifikasi,” kata Direktur Perlindungan WNI Kemlu RI, Judha Nugraha, Rabu (24/5/2023).
Judha mengatakan untuk mengantisipasi jika ada ABK warga negara Indonesia yang ditemukan, Kemlu sudah berkoordinasi dengan Pusat Kedokteran dan Kesehatan (Pusdokkes) Polri untuk mengambil sampel DNA dari pihak keluarga.
Hingga kini proses pencarian kapal ikan perairan jauh, Lupeng Yuanyu 028 yang terbalik di Samudra Hindia pada Selasa (16/5) lalu masih terus dilakukan.
Pemerintah Tiongkok masih melakukan pencarian terbatas selama 48 jam. Pencarian akan berakhir pada 25 Mei atau hari ke-10 sejak kapal dinyatakan terbalik.
“Kita tunggu hasil akhir dari proses pencarian besok,” ungkap Judha.
Lupeng Yuanyu 028 milik Penglai Jinglu FIshery Co yang terbalik di Samudra Hindia membawa total 39 awak. Di antaranya 17 ABK asal Tiongkok, 17 ABK dari Indonesia, dan 5 dari Filipina. Dari tujuh jasad yang sudah ditemukan, belum diketahui identitas maupun asal negara korban.
Pekan lalu, Presiden Tiongkok Xi Jinping melalui Kemlu Tiongkok menginstruksikan agar pasukan penyelamat tambahan dikirim dan bantuan pencarian maritim internasional dikoordinasikan. (cnnindonesia)