seputar-Jakarta | Serangan siber secara massif menyerang sistem distribusi bahan bakar minyak (BBM) online di Iran. Hal ini memengaruhi SPBU di seluruh negeri dan menyebabkan antrean panjang kendaraan warga.
Mengutip Aljazeera, ribuan SPBU menjadi offline awal pekan ini. Hacker membuat kartu pintar, semacam kartu elektronik yang biasa digunakan warga membeli BBM di SPBU, tak berguna.
Setelah beberapa jam, beberapa SPBU kembali bisa melayani warga, Namun rata-rata beroperasi manusal dengan tariff dua kali lipat dari subsidi yang ditawarkan melalui kartu pintar pemerintah.
Televisi pemerintah dan aparat mengatakan asal-usul hacker tengah diselidiki. Pemerintah mengatakan kemungkinan serangan disponsori negara asing.
“Mungkin disponsori negara asing,” kata Dewan Tertinggi Dunia Siber Iran, dikutip Rabu (27/10/2021).
Iran kerap mengalami serangan sabotase tingkat tinggi. Salah satunya terkait meledaknya fasilitas nuklir utama di Natanz, secara tiba-tiba.
Pemerintah menuding Israel. Namun untuk masalah BBM ini, Iran belum menyebut satu negara seraya mengatakan itu “terlalu dini”.
Sementara itu, video warga mengular di pom bensin viral di media sosial. Beberapa netizen membuat komentar kritik ke pemerintah.
“Khamenei, di mana bensin kita,” tulis salah satu pengguna internet ditujukan ke pemimpin tertinggi negeri itu.
Warga yang mengantre SPBU juga mengeluarkan keluhannya. Pasalnya mereka harus menunggu beberapa jam untuk mengisi bensin.
“Saya sudah menunggu beberapa jam sampai SPBU dibuka kembali sehingga saya bisa mengisi,” kata seorang pengendara sepeda motor yang hanya menyebut namanya sebagai Farzin, dikutip Washington Post.
“Tidak ada bahan bakar ke mana pun saya pergi.” (cnbcindonesia)