seputar-Jakarta | Pemerintah Australia resmi mengubah lirik lagu kebangsaan “Advance Australia Fair” untuk menghormati suku asli Aborigin pada Jumat (1/1/2021).
Perdana Menteri Australia Scott Morrison menerangkan pemerintah mengubah baris kedua lagu tersebut dari “For we are young and free” (karena kita muda dan bebas) menjadi “For we are one and free” (karena kita satu dan bebas).
“Mengubah ‘muda dan bebas’ menjadi ‘satu dan bebas’ tidak menghilangkan apapun tetapi saya yakin menambah banyak,” tulis Morrison di koran The Age, seperti dilansir AFP.
Menurut Morrison, Australia sebagai negara modern mungkin masih seumur jagung. Namun, sejatinya, negeri kanguru itu memiliki sejarah panjang dari suku asli Aborigin.
Saat ini, Australia masih menghadapi persoalan yang berkaitan dengan memori penjajahan masa lalu. Ketimpangan antara penduduk asli dan pendatang masih terjadi.
Berdasarkan data statistik, tingkat kematian anak-anak suku asli di bawah lima tahun dua kali lipat dibandingkan pendatang.
Pada awal tahun ini, demonstrasi besar-besaran yang menuntut untuk menekan angka kematian penduduk asli di tahanan digelar di beberapa kota di Australia. Sebagai catatan, terdapat lebih dari 400 kasus kematian Aborigin di tahanan sepanjang tiga dekade terakhir. (cnnindonesia)