seputar-Jakarta | Gempa magnitudo 4,8 mengguncang Jepang, Jumat (3/12/2021). Pusat gempa itu berada 100 kilometer barat ibu kota Tokyo, tepatnya di sekitaran area Gunung Fuji.
Hal ini membuat warga Negeri Sakura khawatir. Mereka memikirkan jalur evakuasi yang dapat diambil bila memang gunung tertinggi di negara itu meletus.
Bukan hanya itu, tagar “Letusan Gunung Fuji” juga menjadi tren dalam bahasa Jepang di Twitter. “Tokyo akan berada dalam masalah besar jika Gunung Fuji meletus. Dengan wabah virus corona, ke mana kita bisa melarikan diri?” cuti salah satu pengguna Twitter yang dikutip Reuters.
Mengonfirmasi hal tersebut, Badan Meteorologi Jepang mengatakan tidak ada data yang menunjukkan peningkatan aktivitas yang merujuk Gunung Fuji akan meletus. Mereka meminta warga agar tetap tenang.
“Kami tidak melihat adanya kelainan khusus dalam data pengamatan mengenai Gunung Fuji. Mungkin tidak ada hubungan apapun (antara gempa dan kemungkinan letusan)” kata seorang pejabat badan tersebut pada konferensi pers.
Gunung Fuji sendiri terakhir meletus lebih dari 300 tahun yang lalu. Meski begitu, saat ini gunung itu seringkali menghasilkan beberapa ratus getaran tremor dalam sebulan.
Tahun lalu, sebuah panel pemerintah Jepang mengatakan letusan besar gunung itu dapat menghujani begitu banyak abu di Tokyo. Ini juga akan melumpuhkan jaringan transportasi dan kereta api. (cnbcindonesia)