seputar – Jakarta | Sederet negara Eropa kembali diserang wabah COVID-19, kasus meningkat signifikan selama beberapa pekan terakhir. Pemerintah setempat ‘frustasi’ banyak warga yang tak mau divaksinasi COVID-19 saat jumlah kasus harian hingga meninggal dunia terus bertambah.
Karenanya, tidak sedikit negara yang mengeluarkan kebijakan ‘mengisolasi’ warga tak divaksinasi COVID-19. Berikut daftar negara yang mengisolasi dan memperketat aturan warga yang tak divaksin, dikutip dari detik, Rabu (17/11/2021).
Jerman misalnya, aturan ketat bagi mereka yang tidak divaksinasi dimulai dari syarat perjalanan. Bagi mereka yang ingin menggunakan transportasi umum seperti naik bis atau kereta api, harus menyertakan bukti kartu atau sertifikat vaksin COVID-19.
Wakil pemimpin Partai Hijau Robert Habeck di Jerman menilai kebijakan tersebut sama saja dengan ‘me-lockdown’ orang-orang yang enggan divaksinasi.
Jerman menjadi salah satu negara yang mencatat angka vaksinasi terendah di Eropa. Sementara kasus harian terus meningkat, rata-rata kasus harian dalam sepekan terakhir mendekati 40 ribu. Adalah angka tertinggi sejak pandemi mulai merebak.
Setelah Jerman, Austria memang secara khusus me-lockdown mereka yang enggan divaksinasi, mulai berlaku sejak Senin (15/11/2021). Negara tersebut melarang orang yang tidak divaksinasi pergi dari rumah, kecuali untuk alasan mendesak.
Ada petugas polisi yang siap berjaga dan intens melakukan pemeriksaan di tempat. Menurut kanselir baru Austria, Alexander Schallenberg, cakupan vaksin COVID-19 di sana sangat rendah dan mereka yang tidak divaksinasi umumnya terpapar hingga dirawat.
Gelombang baru COVID-19 di Austria juga mencatat kasus lebih tinggi dari negara lain di Eropa. Sebaliknya, Spanyol dan Portugal telah menghindari beban gelombang musim dingin setelah mencatat tingkat vaksinasi tertinggi di Eropa.
Inggris akan memulai vaksinasi booster
Senin kemarin, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengkonfirmasi bahwa suntikan vaksin booster ketiga akan segera diperlukan untuk dianggap divaksinasi sepenuhnya. Kebijakan ini muncul usai Inggris kembali mencatat peningkatan kasus COVID-19, di tengah kekhawatiran Corona AY.4.2, subvarian Delta atau varian ‘Delta Plus’.
“Sangat jelas bahwa mendapatkan tiga dosis vaksin, mendapatkan booster menjadi fakta penting dan itu akan membuat hidup lebih mudah dalam segala macam cara, dan kami harus menyesuaikan konsep kami tentang apa yang dimaksud dengan vaksinasi penuh. karena itu,” kata Johnson pada konferensi pers.
Prancis
Langkah yang ketat juga diterapkan di Prancis, di mana kasus COVID-19 belakangan mulai meningkat. Negara ini memperkenalkan aturan masuk yang lebih ketat minggu ini pada pelancong yang tidak divaksinasi dari 16 negara Uni Eropa.
“Tandu di rumah sakit yang bertugas bertambah lebih dari dua belas, (dan) pasien dipilih untuk unit perawatan intensif berdasarkan prioritas, berdasarkan usia mereka,”MichalisGiannakos, presiden Federasi Pekerja Rumah Sakit Umum, mengatakan kepada Reuters.(detik)