seputar – Kabul | Tiongkok nampaknya makin yakin untuk pepet Taliban. Tiongkok pun memamerkan kemesraannya dengan penguasa baru Afghanistan itu.
Dilansir dengan Reuters, Tiongkok telah membangun relasi dengan kelompok Taliban. State Counsellor Tiongkok Wang Yi menyerukan kepada dunia agar membantu Taliban di Afghanistan.
Tiongkok berharap agar negara-negara lain tidak menekan atau mengucilkan Taliban agar bisa menstabilkan Afghanistan.
“Masyarakat internasional harus mendorong dan membimbing Taliban ke arah yang positif daripada memberikan banyak tekanan yang kondusif untuk menstabilkan situasi,” ujar menteri luar negeri Tiongkok itu dilansir dari detik, Sabtu (21/8/2021).
Dukungan tersebut disambut baik oleh Taliban. Kelompok tersebut menyebut Tiongkok sebagai negara strategis yang memainkan peranan penting dalam pertumbuhan Afghanistan.
Tak hanya itu, Taliban bahkan berharap Beijing dapat membantu perkembangan Afghanistan ke depannya. “Tiongkok dapat berkontribusi pada pembangunan Afghanistan di masa depan,” ujar juru bicara Taliban.
Tiongkok memang belum mengakui Taliban secara resmi sebagai penguasa. Tetapi, dua negara ini telah melakukan pertemuan di Tianjin Pada 28 Juli lalu.
Dalam pertemuannya, Tiongkok mengatakan kepada delegasi Taliban bahwa mereka berharap kelompok tersebut dapat memainkan peran penting dalam mengakhiri perang Afghanistan. Termasuk membangun kembali negara dari kekacauan.
Sebagian analis menilai bahwa Tiongkok memiliki kepentingan ekonomi yang cukup besar di Afghanistan. Menurut perkiraan, Afghanistan memiliki cadangan sumber daya alam terbesar di dunia. Sumber daya tersebut adalah tembaga, batu bara kobalt, merkuri, emas dan lithium, senilai lebih dari USD 1 triliun.
Selain itu, Beijing dinilai sebagai investor asing terbesar di Afghanistan yang bersaing dengan India. Oleh karena itu, stabilitas Afghanistan adalah kunci keberhasilan proyek utama Tiongkok di Asia Selatan dan Tengah.
“Koridor Ekonomi Tiongkok-Pakistan adalah proyek unggulan Tiongkok di kawasan itu dan kedua negara ingin melibatkan Afghanistan melalui jalan raya dan kereta api,” dia menambahkan.(detik)