seputar-Jakarta | Sebanyak 50 orang, kebanyakan anak-anak, dan beberapa ratus pasien dirawat di rumah sakit di enam distrik negara bagian Uttar Pradesh, India. Ini akibat sebuah penyakit demam misterius.
Beberapa dari mereka bahkan meninggal. Namun, tak satupun dinyatakan positif Covid-19.
Laporan BBC International menyatakan sudah lebih dari seminggu anak-anak di beberapa distrik di Uttar Pradesh terjangkit demam tinggi. Mereka basah kuyup oleh keringat.
Banyak dari mereka mengeluh nyeri sendi, sakit kepala, dehidrasi dan mual. Beberapa laporan menyebut ada ruam di kaki dan lengan.
Meski belum ada pernyataan resmi otoritas kesehatan setempat, para dokter di distrik Agra, Mathura, Mainpuri, Etah, Kasganj dan Firozabad percaya bahwa demam berdarah-lah yang menjadi penyebab. Banyak pasien yang dites, memiliki jumlah trombosit yang menurun, ciri demam berdarah parah.
“Para pasien, terutama anak-anak, di rumah sakit meninggal dengan sangat cepat,” kata Dr Neeta Kulshrestha, pejabat kesehatan paling senior di distrik Firozabad, di mana 40 orang, termasuk 32 anak-anak, meninggal dalam seminggu terakhir, dikutip Rabu (1/9/2021).
Demam berdarah muncul akibat nyamuk Aedes Aegypti berkembang biak di dalam dan sekitar rumah dalam wadah yang berisi air yang digunakan manusia. Hampir 100 juta kasus demam berdarah yang parah, dengan pendarahan hebat, gangguan organ, dilaporkan di seluruh dunia setiap tahun.
Penyakit ini endemik di lebih dari 100 negara, tetapi sekitar 70% kasus dilaporkan dari Asia. Anak-anak lima kali lebih mungkin meninggal selama infeksi dengue kedua daripada orang dewasa.
India sendiri masih terkenal dengan standar sanitasi yang buruk, serta tingkat kekurangan gizi yang tinggi pada anak-anak. Namun masih belum jelas apakah hanya epidemi demam berdarah saja yang menjadi faktor utama kematian di Uttar Pradesh. (cnbcindonesia)