seputar – Labuhanbatu | Sebuah video pemalakan terhadap para sopir di jalanan wilayah Labuhanbatu, Sumatera Utara (Sumut) kembali viral di media sosial. Para pemalak ini pun tak lama kemudian diringkus oleh polisi.
Dalam video peristiwa ini disebutkan terjadi di Ajamu, Bilah Hilir, Sumatera Utara (Sumut) pada Jumat (9/7) siang. Sekelompok pemuda terlihat meminta sejumlah uang kepada supir yang dihentikan kendaraannya, dengan mengatasnamakan sebuah organisasi massa yang ada di Sumut.
“Dari 3 pelaku yang terekam, kita sudah menangkap 2 diantaranya. Ditangkap oleh Polsek Bilah Hilir, tadi malam sekitar pukul 22.30 WIB. Sementara 1 lainnya masih kita cari, ya!” Kata Kapolres Labuhanbatu AKBP Deni Kurniawan, kepada wartawan, Sabtu (10/7/2021).
Deni mengatakan tindakan supir yang merekam peristiwa pemalakan yang dialaminya merupakan langkah yang tepat. Karena memudahkan polisi dalam mengidentifikasi para pelaku kejahatan tersebut.
“Premanisme jalanan terutama jalinsum jadi salah satu fokus Polres Labuhanbatu. Karena itu para supir agar melaporkan jika menjadi korban. Namun tindakan merekam video seperti ini juga merupakan tindakan cerdas dan kami apresiasi untuk itu,” katanya.
Lawan Premanisme dengan Rekam Video
Peristiwa pemalakan supir memang kerap terjadi di wilayah Labuhanbatu. Sebelumnya kasus serupa (video pemalakan yang viral) baru dituntaskan Polres Labuhanbatu pada Senin (5/7) lalu.
Seorang pemalak yang mengendarai sepeda motor terlihat memintai sejumlah uang kepada supir yang sedang melaju di Jalan Adam Malik Rantauprapat. Selain meminta sejumlah uang, pemalak itu juga terdengar beberapa kali mengeluarkan kata-kata tak senonoh terhadap supir.
Sebelumnya peristiwa serupa (videonya viral) juga terjadi di beberapa tempat lainnya di Labuhanbatu. Misalnya seperti di Langgapayung, Labusel pada 9 April lalu dan di Labura pada pertengahan Mei lalu.
Tindakan perekaman video yang dilakukan para supir merupakan fenomena baru sebagai bentuk perlawanan terhadap premanisme. Tindakan ini mulai marak dilakukan sejak kasus pelemparan truk di Aek Loba pada Maret silam, viral dan menarik perhatian luas.
Kasat Reskrim Polres Labuhanbatu, AKP Parikhesit mengatakan pasca viralnya peristiwa pemalakan di Aek Loba tersebut, polisi sedikitnya telah 5 kali menindak pelaku pemalakan yang viral.
“Untuk kasus pemalakan yang videonya ada di medsos, kalau saya tidak salah ingat ada 5 kali sudah kita tindak. Sementara kalau untuk keseluruhan ada puluhan pelaku yang sudah kita amankan,” kata Parikhesit.(medanbisnis)