seputar-Medan | seputar-Medan | Polsek Percut Sei Tuan melakukan ekshumasi atau membongkar makam almarhum Taufik Hidayat, aparatur sipil negara (ASN) Kejaksaan Negeri Labuhan Batu, yang berlokasi di Taman Pemakaman Umum (TPU) Muslim Jalan Thamrin, Medan, Sabtu (3/10/2020).
Pembongkaran makam dilakukan autopsi terhadap jasad Taufik Hidayat. Keluarga curiga Taufik meninggal karena dibunuh.
Sebelumnya, Taufik ditemukan dalam kondisi sudah tidak bernyawa di dalam parit pembuangan kotoran lembu Jalan Sukarela, Gang Sena, Desa Bandar Setia, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, Selasa (22/9/2020) malam.
Awalnya, tak ada kecurigaan pihak keluarga atas meninggalnya almarhum. Kecurigaan baru muncul saat jenazah berada di rumah duka. Ketika itu terlihat sejumlah tanda kekerasan pada badan, wajah, tangan, dan kaki Taufik. Tapi jenazah korban kemudian dikebumikan, Rabu (23/9/2020).
“Pas jenazah di rumah, sudah curiga. Karena terdapat luka seperti bekas penganiayaan pada tubuh korban,” kata salah seorang kerabat korban, Dirman (54) kepada wartawan di lokasi pemakaman.
Selanjutnya, Kamis (24/9/2020), pihak keluarga mendatangi Polsek Percut Sei Tuan untuk membuat laporan dugaan pembunuhan.
Polisi yang mendapatkan adanya fakta baru terkait kasus ini kemudian melakukan olah TKP.
Sabtu pagi, personel kepolisian bersama pihak Rumah Sakit Bhayangkara melakukan ekshumasi atau pembongkaran makam almarhum di TPU Muslim Jalan Thamrin, Medan.
Dari pantauan awak media, hingga Sabtu siang, proses ekshumasi masih terus berlangsung. Terlihat polisi memasang police line pada lokasi makam yang sedang dibongkar.
Kapolsek Percut Sei Tuan AKP Ricky Pripurna Atmaja bersama dengan sejumlah personel kepolisian turun langsung ke lokasi untuk memantau pembongkaran makam tersebut.
Lebih jauh, Dirman menjelaskan, korban merupakan ASN yang bertugas di Kejaksaan Negeri Labuhan Batu. Korban datang ke Medan, untuk menjenguk ibunya yang sakit di Rumah Sakit Bunda Thamrin, Medan.
Saat malam kejadian, korban sempat menumpang mandi ke rumah sepupunya, kemudian pergi keluar rumah sepupunya dengan berjalan kaki.
“Setelah itu korban silaturahmi ke rumah kawannya di Medan dan ke rumah sepupunya yang tak jauh dari lokasi kejadian. Gak taunya sepupu dapat kabar jam 10 malam, korban sudah meninggal,” katanya.
Ia menambahkan, sejumlah warga sekitar seperti menutup-nutupi penyebab korban meninggal.
“Ada yang bilang bunuh diri, ada yang bilang stres. Makanya awal keluarga gak mau melakukan autopsi. Pas di rumah terlihat ada tanda-tanda kekerasan,” paparnya lagi.
Menurut informasi yang beredar, kuat dugaan korban mengalami pengeroyokan hingga meninggal dunia di lokasi kejadian. Atas kasus ini, Polsek Percut Sei Tuan sudah mengamankan salah seorang pelaku.
“Kabarnya pelaku ada 15 orang, keluarga berharap semua pelaku segera tertangkap. Kita juga support kinerja Kapolsek Percut Sei Tuan, semoga cepat mengungkap kasus ini,” tutupnya. (ACO)