seputar-Medan | Kapolda Sumut Irjen Pol RZ Panca Putra menyebut pelaku yang terlibat perampokan terhadap dua toko emas di Pasar Simpang Limun, Medan, pada Kamis (26/8/2021) lalu berjumlah 5 orang.
Seorang diantaranya bernama Hendrik Tampubolon (38) warga Jalan Paluh Kemiri, Lubuk Pakam, Deli Serdang, Sumatera Utara (Sumut), ditembak mati.
Empat tersangka lainnya adalah Farel (21), warga Jalan Garu I, Gang Manggis, Medan Amplas; Paul Sitorus (32) warga Jalan Menteng, Medan Denai; Prayogi (26), warga Jalan Bangun Sari, Medan Johor; dan Dian.
“Tersangka Hendrik ini yang menjadi otak perampokan tersebut. Dia merekrut empat tersangka lainnya,” kata Kapolda dalam konferensi pers pengungkapan kasus perampokan tersebut, di halaman Mapolda Sumut, Rabu (15/9/2021) petang.
Konferensi pers tersebut turut dihadiri Pangdam I/BB Mayjen TNI Hasanuddin, Wakapolda Sumut Brigjen Pol Dadang Hartanto, Irwasda Kombes Pol Armia Fahmi, Kapolrestabes Medan Kombes Riko Sunarko, dan Wali Kota Medan Bobby Nasution.
Kapolda lebih lanjut membeberkan, Hendrik diketahui sudah beberapa kali melakukan tindak pindana antarprovinsi, yakni di Sumut dan Riau.
“Hendrik kita tangkap di Dairi, di rumah orangtuanya. Sementara empat pelakunya ditangkap di Medan,” kata Panca.
Dijelaskan Kapolda, sehari sebelum beraksi, tepatnya tanggal 25 Agustus 2021 siang, para pelaku terlebih dahulu melakukan observasi ke lokasi toko emas di Pasar Simpang Limun yang menjadi target aksi perampokan mereka.
“Yang melakukan observasi itu adalah tersangka Paul, Farel, dan Prayogi. Setelah mereka menentukan targetnya lalu mereka melaporkan ke tersangka Hendrik. Baru besoknya mereka melakukan perampokan,” ungkap Panca.
Saat hari H, para pelaku bergerak dari rumah Dian berboncengan dengan dua sepeda motor menuju Pasar Simpang Limun dengan melewati Jalan Seksama. Hendrik dan Prayogi berboncengan, sedangkan Paul berboncengan dengan Farel.
Sesampai di Pasar Simpang Limun mereka memarkirkan sepeda motor di tempat parkir dan langsung menuju toko emas yang berada di dalam pasar.
Saat berjalan melewati toko emas itu, mereka melihat ada seseorang yang berseragam cokelat mirip polisi. Mereka pun sempat mengurungkan aksinya dan terus berjalan memutari pasar hingga kembali ke tempat parkir.
Setelah meyakini situasi aman, mereka kembali masuk ke dalam pasar dan kali ini langsung beraksi dengan terlebih dahulu mengancam orang berseragam cokelat di depan toko emas itu. Orang yang dikira sebagai aparat keamanan itu ditodong pistol dan dipaksa tiarap oleh Hendrik.
Tersangka lainnya, yakni Paul dengan cepat memecahkan kaca etalase Toko Emas Aulia Chan. Sementara Prayogi beraksi ke Toko Emas Masrul di sebelahnya. Pemilik toko emas itu diancam dan diperintahkan tiarap.
Setelah itu para pelaku dengan cepat mengambil emas yang ada di dalam etalase. Setelah itu mereka bersama-sama keluar meninggalkan dua toko emas tersebut. Sepanjang perjalanan menuju lokasi parkir sepeda motor, pelaku mengeluarkan tembakan ke udara untuk mengingatkan pengunjung pasar atau masyarakat untuk tidak mencoba mendekat.
Seorang juru parkir bernama Julius Simanungkalit ditembak oleh Hendrik karena sempat berusaha menghalangi mereka. Korban terkena tembakan di bagian luar leher di bawah telinga.
“Korban kini sudah pulih setelah mendapatkan perawatan di RS Bhayangkara selama beberapa hari,” ungkap Kapolda.
Setelah menembak juru parkir, para pelaku bergegas keluar dari kawasan Pasar Simpang Limun kembali berboncengan dengan sepeda motor.
Pasca-kejadian perampokan itu Polda Sumut langsung membentuk tim untuk melakukan penyelidikan agar tidak terlalu banyak berita hoaks yang beredar.
Polda Sumut bekerja sama dengan Pemko Kota Medan mengecek CCTV milik Pemko Kota Medan. Dari rekaman CCTV diketahui usai beraksi para pelaku kabur menuju sebuah lokasi di Jalan Balai Desa, Kecamatan Batang Kuis, Deli Serdang. Dari situlah jejak para pelaku terendus hingga akhirnya berhasil ditangkap.
“Lokasi itu adalah lokasi tempat biasa Hendrik memancing. Lokasi ini yang menentukan adalah Hendrik, di sini pula para pelaku mengganti baju. Di lokasi itu kemudian seluruh emas hasil rampokan diserahkan kepada Hendarik untuk dibawa dan disimpan. Dari situ mereka kemudian berpencar,” kata Kapolda
Terkait dengan senjata senjata api laras panjang dan pistol FN yang digunakan para pelaku, Kapolda menegaskan kedua senjata itu disediakan oleh Hendrik.
Kapolda memastikan bahwa kedua senjata api tersebut merupakan senjata api rakitan. “Penyedia senjata adalah tersangka Hendrik. Senjatanya rakitan,” ungkapnya.
Sementara mengenai dua sepeda motor yang digunakan para pelaku saat melakukan aksi perampokan, merupakan hasil curian. “Itu kendaraan curian,” sebut Panca.
Menurut jenderal polisi bintang dua tersebut, aksi perampokan terhadap dua toko emas di Pasar Simpang Limun ini sudah direncanakan dengan matang oleh para pelaku. Bahkan para pelaku menutup sidik jari mereka dengan plester agar tidak meninggakan jejak di lokasi perampokan.
Dalam aksi perampokan Toko Emas Aulia Chan dan Toko Emas Masrul tersebut, para tersangka membawa kabur sekitar 6,8 kilogram emas yang nilainya diperkirakan mencapai Rp6,5 miliar.
“Dari pengungkapan kasus perampokan ini, kita juga menyita barang bukti berupa emas, senjata api rakitan jenis pistol dan laras panjang, amunisi, dan sepeda motor,” jelasnya. (gus)