seputar – Papua | Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) membunuh 4 pekerja proyek Jalan Trans Papua di Teluk Bintuni, Papua Barat. TNI Angkatan Darat (AD) buka suara.
“TNI AD senantiasa menyiapkan atau membina semua personel dan alat peralatannya untuk dikerahkan sewaktu-waktu dalam mengatasi setiap persoalan,” ujar Kadispenad TNI AD Kolonel Hamim Tohari, Sabtu (1/10/2022).
Hamim menyebut pengerahan pasukan merupakan kewenangan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa.
“Secara undang-undang, kewenangan penggunaannya ada di Panglima TNI atas dasar keputusan politik negara,” lanjut Hamim.
KKB dilaporkan menyerang pekerja proyek Jalan Teluk Bintuni-Maybrat, di Papua Barat. Aksi penyerangan itu terjadi pada Kamis (29/9/2022).
Sebanyak 14 pekerja dilaporkan menjadi korban serangan KKB di Teluk Bintuni, Papua Barat. Di antara 14 korban tersebut, empat orang tewas, sembilan selamat, dan satu korban hilang.
TNI-Polri sudah berhasil mengevakuasi empat jenazah korban serangan KKB. Kondisi jenazah penuh luka bacok, bahkan dua di antaranya ditemukan dalam kondisi hangus terbakar.
Biadab!
Menanggapi aksi keji itu, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menyebut TNI dan Polri kecolongan.
“Malu rasanya, aparat TNI/Polri kecolongan, kurang berdaya mengantisipasi aksi KKB yang menyerang warga sipil kita,” ujar anggota Komisi III DPR Fraksi PKB, Jazilul Fawaid, Sabtu (1/10/2022).
Jazilul meminta TNI dan Polri mengerahkan operasi masif. Operasi tersebut guna memberantas KKB.
“Segera hentikan (KKB) dengan kekuatan full aparat TNI/Polri, berikan dukungan anggaran yang cukup untuk melindung warga dan wilayah kita,” imbuh Jazilul.
Jazilul juga mengutuk keras aksi KKB. Ia meminta aparat menumpas habis KKB.
“Biadab, tumpas KKB sampai ke akar-akar. Jangan kasih toleransi pada kelompok biadab dan merongrong NKRI,” lanjutnya.(Detik)