seputar-Jakarta | Salah satu pendiri Google, Larry Page dilaporkan menghabiskan berbulan-bulan di sebuah pulau tropis Fiji selama pandemi, untuk menghindari penularan Covid-19.
Miliarder itu kerap berada di Pulau Tavarua, pulau yang berbentuk seperti hati manusia di Fiji barat. Di pulau itu juga terdapat sebuah jet yang parkir di area landasan pacu lokal.
Pulau Fiji merupakan pulau terlarang bagi orang luar, kecuali mereka yang dapat melakukan perjalanan melalui superyacht atau jet pribadi.
Dikutip Daily Beast, Page tampaknya menyukai olahraga hydrofoiling, yang merupakan olahraga alternatif selancar di atas air. Salah satu sumber mengatakan kepada bahwa Page telah terlihat di perairan sekitar beberapa pulau bersama istrinya, Lucinda Southworth yang tengah berolahraga hydrofoiling.
Page juga terlihat di pulau yang lebih kecil, Namotu, Fiji. Ada spekulasi yang tersebar di antara penduduk setempat bahwa dia telah membeli pulau itu atau pulau lain di kepulauan itu.
Tidak jelas kapan tepatnya Page pertama kali tiba di Fiji, yang merupakan negara dengan penduduk sekitar 900.000 orang itu. Tetapi dia dilaporkan tiba pada awal musim panas lalu.
Fiji dilaporkan menutup perbatasan negaranya selama pandemi covid-19, tetapi terbuka melalui akses “Jalur Biru”, yakni orang yang memiliki kapal superyacht atau jet pribadi.
Page yang merupakan orang terkaya keenam di dunia dengan total kekayaan US$117 miliar itu, dilaporkan membawa keluarga dan rombongannya untuk menghabiskan waktu dalam waktu yang lama.
Dikutip NY Post, otoritas Fiji dilaporkan telah membantu Page merahasiakan kehadirannya di pulau-pulau itu secara pribadi.
Pada 19 Juni lalu, ketika Fiji dilanda gelombang kedua kasus Covid-19, Fijian Broadcasting Company News melaporkan bahwa Page telah menyumbangkan pasokan medis ke negara itu melalui jet pribadinya.
Namun beberapa hari kemudian berita itu menghilang. Otoritas kesehatan Fiji meminta jaringan tersebut untuk menghapus artikel, dengan alasan bahwa informasi itu tidak boleh dipublikasikan.
Page menghindari sorotan publik sejak ia dan salah satu pendiri Google, Sergey Brin mengundurkan diri dari Google dan induk Alphabet pada 2019.
Baik Page dan Brin tetap berada di dewan Alphabet. Dan melalui saham pemungutan suara khusus, keduanya dapat sewaktu-waktu mengesampingkan manajemen dan memaksakan kehendak mereka pada perusahaan.
Namun baik Page maupun Brin tidak menghadapi tingkat pengawasan yang sama seperti pendiri dan eksekutif teknologi lainnya, termasuk Zuckerberg, Jeff Bezos dari Amazon, dan Tim Cook dari Apple, yang semuanya telah dipanggil untuk bersaksi di depan Kongres AS terkait kebijakan media sosial. (cnnindonesia)