Jakarta – Kebijakan Presiden Donald Trump yang menetapkan tarif tinggi untuk barang-barang impor dari negara yang surplus neraca dagang tinggi dengan Amerika Serikat (AS) direspons buruk oleh pasar. Kondisi ini terjadi di pasar saham Wall Street, pasar saham merosot tajam.
Dow Jones Industrial Average, S&P 500, dan Nasdaq Composite masing-masing turun lebih dari 5% pada perdagangan sejak hari Kamis hingga Jumat kemarin. Pasar terkejut pada pengumuman yang dilakukan Trump di hari Rabu.
Dilansir dari CNBC, Minggu (6/4/2025) fenomena ini membuat orang-orang terkaya di dunia kehilangan kekayaan bersih miliaran dolar hanya dalam beberapa hari saja.
Secara keseluruhan, penurunan dua hari tersebut menghapus kekayaan bersih sebesar US$ 30,9 miliar atau sekitar Rp 509 triliun (kurs Rp 16.500) untuk Elon Musk. Kemudian, US$ 23,49 miliar atau sekitar Rp 387 triliun untuk Jeff Bezos.
Terakhir Mark Zuckerberg kehilangan hingga US$ 27,34 miliar atau sekitar Rp 451,11 triliun.
Sebagian besar kekayaan bersih orang-orang tajir ini berasal dari nilai perusahaan milik mereka yaitu Tesla, Amazon, dan Meta. Tarif yang baru diumumkan tersebut sangat memukul saham teknologi, karena industri tersebut bergantung pada manufaktur, chip komputer, dan layanan TI dari negara-negara seperti Tiongkok, India, dan Taiwan.
Tidak semua miliarder kehilangan uang pada kekalahan Kamis dan Jumat. Salah satu pendiri Rocket Mortgage dan pemilik Cleveland Cavaliers, Dan Gilbert memperoleh tambahan kekayaan sampai US$ 1,91 miliar atau sekitar Rp 31,5 triliun pada hari Jumat.
Pengusaha Meksiko Carlos Slim juga bertambah kekayaannya sebesar US$ 2,9 miliar atau sekitar Rp 47,85 triliun pada hari Kamis. Namun sialnya dia kehilangan US$ 5,48 miliar atau sekitar Rp 90,42 triliun pada hari Jumat.(CNBC)