seputar – Jakarta | Perayaan Idul Adha di Indonesia juga identik dengan mengonsumsi daging kurban. Untuk itu, dianjurkan agar tidak makan daging secara berlebihan.
Dilansir dari laman Unair, mengonsumsi terlalu banyak daging dalam jangka panjang dapat meningkatkan risiko masalah pencernaan seperti peningkatan risiko kanker usus. Apakah detikers sudah tahu risiko lainnya?
Berikut disajikan beberapa hal yang perlu diketahui apabila makan daging terlalu banyak:
1. Berat Badan Naik
Daging merah layaknya daging sapi benar menyehatkan, namun tidak bisa dikonsumsi terlalu banyak. Jika banyak makan daging, kalori yang masuk juga banyak dan berat badan naik.
Tipsnya dengan memilih bagian daging yang kandungan lemak sedikit, seperti sirloin (has luar), tenderloin (has dalam), dan bagian leher. Maka tidak boleh terlalu banyak protein yang masuk, cukup 100 gram dalam sehar
2. Napas Bau dan Tidak Segar
Daging yang dikonsumsi berlebihan menyebabkan aroma nafas tidak segar pada mulut. Sebab tubuh menghasilkan amonia, yang mana aroma tersebut sumber bau tidak sedap.
Selain itu, daging yang dikonsumsi berlebihan juga menyebabkan bau badan dan keringat yang berlebih. Hal ini dikenal dengan sebutan thermogenesis, yang mana suhu tubuh menjadi naik.
3. Meningkatkan Kolesterol
Penyakit kolesterol jadi salah satu ancaman yang terjadi jika kebanyakkan mengonsumsi daging. Terlebih lagi bagi penderita dengan riwayat kolesterol darah tinggi.
Dari penelitian American Heart Association, disarankan untuk meminum minuman yang menurunkan kolesterol. Ada teh hijau, teh hitam, dan susu kedelai jika banyak makan daging.
4. Sembelit atau Kesulitan Buang Air
Jika terlalu banyak makan daging tanpa asupan serat yang seimbang bisa menyebabkan sembelit. Kondisi yang tidak nyaman ini terjadi karena saluran pencernaan yang lambat atau sulit mencerna.
Untuk itu, serat tidak boleh dilupakan, misalnya biji-bijian atau kacang-kacang. Minum air putih dan konsumsi buah-buahan juga jadi penolong agar tidak sembelit.
5. Meningkatnya Risiko Kehilangan Penglihatan
Mengonsumsi daging merah terlalu banyak meningkatkan risiko degenerasi makula terkait usia. Ini adalah penyebab kebutaan nomor satu di antara lansia di Amerika.
Mengutip dari Bustle, kondisi tersebut disebabkan karena lemak jenuh dalam daging berbahaya. Terutama pada pembuluh darah kecil di mata.
Dilansir dari laman detikHealth, berikut informasinya
1. Teh jahe
Teh Jahe bisa meredakan masalah pencernaan, misalnya kembung dan mual. Serta menurunkan tekanan darah tinggi apabila kebanyakkan makan daging.
2. Air Putih
Minuman yang paling simpel dan cocok untuk semua jenis makanan. Karena air putih mampu melancarkan pencernaan dan menolong ginjal untuk detoksifikasi.
3. Teh Herbal
Minuman herbal dari chammomile dan pepermint bisa kamu coba jika kebanyakkan konsumsi daging. Minuman ini membantu untuk mengatasi kembung dalam perut.
4. Jus Sayuran dan Buah
Buah dan Sayuran punya kandungan serat yang tinggi, cocok detikers nikmati kapan saja. Karena serat tinggi, lemak dapat terserap secara lambat dan menurunkan risiko tekanan darah tinggi.
5. Teh Kombucha
Salah satu jenis teh yang dapat dicoba, baik diseduh secara hangat maupun dingin. Kombucha dapat menjaga sistem pencernaan dan meningkatkan metabolisme tubuh.
(detikhealth)