seputar-Medan | Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Provinsi Sumatera Utara (Sumut) mengharapkan tambahan pengguna baru sistem pembayaran digital Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) di wilayah Sumut sebanyak 900 ribu pada tahun 2023. Selain target penambahan pengguna baru, KPw BI Sumut juga ditugasi BI Pusat untuk menambah volume transaksi QRIS sebanyak 25,4 juta transaksi.
“Ini tantangan bagi kita, bukan hanya sekedar menambah pengguna baru, tapi lebih dari itu transaksinya pun juga harus naik. Jadi bukan hanya ada yang sekedar memakai QRIS tapi diharapkan lebih sering menggunakannya sebagai dampak efisiensi transaksi,” kata Kepala Perwakilan BI Sumut, Doddy Zulverdi saat Bincang Bareng Media di lantai 3, Gedung BI Sumut, Jalan Balai Kota Medan, Selasa (28/02/2023).
Doddy Zulverdi menjelaskan, dari sisi perluasan penggunaan QRIS, KPw BI Sumut telah melakukan berbagai upaya dan langkah-langkah ke berbagai pihak untuk mencapai target itu dengan melakukan koordinasi bersama Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) di berbagai daerah wilayah Provinsi Sumut seperti Kabupaten Serdang Bedagai, Karo dan Pakpak Bharat.
“Ini dilakukan agar perluasan QRIS di daerah-daerah semakin meluas selain di Kota Medan. Kerja sama kita tidak hanya dengan Pemda tapi juga dengan perbankan dan lainnya. Jadi kita tidak hanya memperluas jumlah merchant tapi penggunanya juga, ada berbagai komunitas, golongan seperti ASN, komunitas wanita, UMKM, mahasiswa, akademisi dan komunitas lainnya,”ucap Doddy.
Doddy melanjutkan, hingga 13 Januari 2023 jumlah merchant QRIS di Sumut telah mencapai 944 ribu merchant atau tumbuh 31 % (yoy) dengan proporsi terbesar pada segmen mikro (64,52%). Secara spasial jumlah merchant QRIS tertinggi berada di Kota Medan dengan total merchant yang mencapai 445 ribu (47% dari total merchant). Sementara itu dari sisi pengguna, hingga Desember 2022 telah terdapat 1.02 juta tambahan pengguna baru QRIS di Sumut atau 103,79% dari target.
“Selama ini kita melakukan upaya digitalisasi untuk mendukung efisiensi transaksi. Dengan efisiensi ekonomi yang semakin baik dan makin murah, makin cepat maka harapannya transaksi ekonomi, baik itu perdagangan maupun investasi dan lainnya akan lebih cepat dan murah yang berdampak bagus pada kegiatan ekonomi,”ungkap Doddy.
Selain itu, sebut Doddy, Bank Indonesia juga terus memperluas kerja sama penggunaan instrumen-instrumen pembayaran digital lintas batas dan negara termasuk dalam hal ini QRIS. “BI sebelumnya telah melakukan kerja sama penggunaan QRIS dengan Thailand, mungkin sebentar lagi juga bisa diterapkan dengan Malaysia tapi ini sifatnya masih pilot project. Mudah-mudahan tahun ini bisa terus diperluas lagi dengan negara-negara lain di wilayah Asia Tenggara,”tutup Doddy.(Siong)